Anggota DPR RI akan Suarakan Persoalan Minimnya Insentif Petugas Medis di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Anggota DPR RI Sartono Hutomo. (Foto: istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN — Minimnya perhatian terhadap petugas medis yang menangani pasien coronavirus disease 2019 (COVID-19) akhirnya sampai ke telinga sejumlah wakil rakyat di Senayan. Salah satunya, Sartono Hutomo, anggota fraksi Partai Demokrat DPR RI.

Dalam keterangan persnya yang disampaikan ke awak media, legislator asal Desa Arjowinangun, Pacitan ini menyampaikan rasa keprihatinan yang begitu mendalam atas pandemi COVID-19.

Apalagi di kampung halamannya, Pacitan, saat ini sudah ada satu pasien positif corona.

“Kami sampaikan rasa keprihatinan yang teramat dalam, atas musibah bencana non alam coronavirus tersebut. Kami berharap, semoga wabah coronavirus di Pacitan bisa secepat mungkin tertangani. Begitupun bagi pasien positif covid-19, bisa segera mendapatkan kesembuhan,” kata pria yang juga masih kerabat dekat Presiden ke enam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, melalui ponselnya, Rabu (15/4).

Saat disinggung soal utak-atik anggaran daerah, wakil rakyat dari Dapil VII Jatim ini, mengaku sungkan untuk ikut cawe-cawe. Selain tidak menguasai situasi di daerah, ia juga sangat percaya sama Pemkab Pacitan dan anggota DPRD, dalam upayanya melakukan infoccusing penanganan covid-19.

“Kami yang di pusat memberikan apresiasi kepada pemkab dan DPRD, dalam upayanya melakukan percepatan pemutusan mata rantai penyebaran coronavirus,” tutur Sartono, seraya mengatakan kalau dirinya saat ini juga tengah melakukan lockdown di Jakarta.

Namun begitu, sebagai wakil rakyat yang dipercaya selama dua periode di Senayan, Sartono akan ikut menyuarakan di parlemen terkait beberapa hal yang terjadi di daerah. Begitupun dengan insentif khusus bagi petugas medis yang dirasa belum sesuai harapan.

Menurut mantan Bendahara Umum, DPP Partai Demokrat ini, tenaga medis merupakan pejuang terdepan dalam mencegah penularan covid-19.

Karena itu, tak salah bila pemerintah saat ini sangat konsen terhadap dunia kesehatan dalam rangka memerangi wabah virus SARS-CoV-2 tersebut.

“Akan kita dorong dan suarakan di pusat, apa yang dialami petugas medis di daerah,” terangnya.

Dia juga menyebutkan, bahwa saat ini pemerintah telah melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 405 triliun sebagai upaya refoccusing penanganan coronavirus. Dari total anggaran tersebut, Rp 75 triliun diantaranya untuk keperluan bidang kesehatan.

“Bukan hanya daerah yang mengalami guncangan, APBN juga terseok-seok dengan wabah covid-19 ini. Pemasukan negara anjlok, terlebih saat ini harga minyak mentah dunia hancur. Banyak perusahaan migas, kembang kempis hingga akhirnya mereka tak sanggup lagi memberikan kontribusi pada negara dari sektor pajak,” jlentrehnya.

Seluruh wakil rakyat tak terkecuali dirinya, saat ini juga tengah melakukan pemantauan atas kebijakan pemerintah terkait pemberian diskon tarif listrik bagi pelanggan 450 kWh dan 900 kWh bersubsidi. Selain itu juga cash back 50 persen angsuran bagi ojek online dan supir taksi.

“Kadang implementasi di lapangan berbeda. Jangan sampai kebijakan tersebut memunculkan kecemburuan di lapangan,” pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan