Satgas COVID-19 Minta Masyarakat tak Terpengaruh Isu Pasien Corona tak akan Sembuh

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN –  Juru bicara satuan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto, meminta agar masyarakat tidak terpengaruh oleh pemberitaan yang menyatakan kalau pasien positif coronavirus disease 2019 (COVID-19) tidak akan mengalami kesembuhan.

Atau bahkan terjadi kerusakan organ tubuh vital lainnya, seperti jantung, liver serta ginjal. “Kalau pasien positif COVID-19, tidak ada penyakit bawaan, ya tidak akan seperti itu. Mereka bisa sembuh total,” ujarnya, Senin (13/4/2020).

Menurut Rachmad, kalaupun ada pemberitaan yang menyatakan pasien COVID-19 tak bisa sembuh atau bahkan bisa menginfeksi organ vital lainnya, mungkin sebelumnya pasien sudah punya riwayat penyakit lainnya.

Seperti infeksi pada paru-paru, jantung atau sirosis hati dan kelainan ginjal. “Kalau mereka (pasien positif COVID-19 menjalani terapi secara benar, Insyaallah akan sembuh,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini.

Sekedar informasi, peneliti menemukan bahwa pasien yang selamat dari penyakit COVID-19 yang diakibatkan oleh Virus Corona, masih dapat menderita kerusakan tubuh yang abadi. Hal itu termasuk kerusakan hati dan jantung, demikian temuan terbaru para peneliti.

Berbagai studi tentang pasien yang pulih dari China, tempat penyakit ini pertama kali muncul pada November 2019, menunjukkan gangguan fungsi hati dan jantung, menurut Los Angeles Times.

“COVID-19 bukan hanya gangguan pernapasan,” kata Dr Harlan Krumholtz, seorang ahli jantung di Universitas Yale, kepada Los Angeles Times.

“Ini dapat mempengaruhi jantung, hati, ginjal, otak, sistem endokrin dan sistem darah.”

Peradangan dari respons kekebalan tubuh telah berkaitan dengan penyakit stroke dan serangan jantung.

Para peneliti juga bertanya-tanya apakah Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 dapat mungkin tertidur di dalam tubuh selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

Lalu kembali hidup, dengan cara yang sama, sebagaimana Virus herpes yang menyebabkan cacar air dapat muncul kembali sebagai herpes zoster.

Dilansir dari Los Angeles Times, belum ada yang selamat dalam jangka panjang dari penyakit yang sama sekali baru ini.

Di China, korban pertamanya kambuh lagi hanya tiga bulan lebih sedikit dari awal dia menderita Virus Corona.

Para dokter tentu terlalu sibuk merawat orang sakit akut untuk dapat memantau perkembangan sekitar 370.000 orang di dunia yang telah pulih dari COVID-19.

Tetap saja, dokter khawatir bahwa setelah semua ini berlalu, beberapa organ yang fungsinya telah dihancurkan tidak akan pulih dengan cepat, atau sepenuhnya.

Itu bisa membuat pasien lebih rentan selama beberapa bulan atau tahun mendatang. “Saya pikir akan ada gejala sisa jangka panjang,” kata ahli jantung Yale, Dr Joseph Brennan, menggunakan istilah medis untuk efek hilir suatu penyakit.

“Aku tidak tahu itu nyata,” dia memperingatkan. “Tetapi penyakit ini sangat luar biasa sehingga beberapa orang yang pulih kemungkinan menghadapi masalah kesehatan yang berkelanjutan.”

Saat ini, dilansir dari catatan resmi Worldmeters, hampir 400.000 orang di seluruh dunia telah pulih dari COVID-19.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan