Alas Kaki Menjadi Media Penyebaran Virus, Satgas COVID-19 Minta Masyarakat Lebih Peduli

oleh -0 Dilihat
Juru Bicara Satgas COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN – Benda mati, kuat diduga juga menjadi media transformasi virus, tak terkecuali coronavirus disease 2019 (COVID-19) juga bisa merambat melalui media benda mati yang sering tersentuh anggota tubuh.

Namun sementara waktu ini, orang kadang lebih terfokus terhadap sterilisasi atribut yang dikenakan diatas. Sepeti baju, arloji, kacamata, ataupun alat komunikasi (handphone). Sementara benda mati yang jamak dipakai sebagai alas kaki, seperti sandal dan sepatu, kadang luput dari atensi pemakainya untuk tetap steril.

Terkait hal tersebut, juru bicara percepatan penanganan COVID-19 Pacitan, Rachmad Dwiyanto mengingatkan agar masyarakat juga lebih care terhadap kebersihan alas kaki.

Pasalnya, sepatu ataupun sandal kuat diduga juga sebagai media pembawa virus yang rentan tertular kepada pemakainya.

“Memang alas kaki tak mungkin akan tersentuh ke mulut, hidung ataupun mata. Namun sesekali tanpa kita sadari, sepatu dan sandal juga pernah kita sentuh menggunakan tangan. Sementara kakau kita lalai tidak melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) tentu kotoran yang melekat pada alas kaki akan mudah berpindah ke tubuh tanpa kita sadari,” pesan Rachmad, Kamis (9/4/2020).

Karena itu, ia mewanti-wanti agar masyarakat juga tidak lalai untuk selalu membersihkan sepatu ataupun sandal dengan semprotan desinfektan atau cairan sabun. “Apalagi setelah kita pakai dan kita bawa masuk ke rumah. Ini juga harus diperhatikan,” pesan dia.

Sekedar informasi, yang dilansir dari Health Line, sepatu cenderung jauh lebih kotor ketimbang pakaian karena fungsinya. Karena itu sepatu lebih mungkin membawa bakteri dan kontaminan virus lainnya ke dalam rumah.

Meskipun demikian, para ahli sepakat bahwa mereka bukanlah sumber penularan COVID-19. Terlebih jika seseorang merawat sepatu dengan baik. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Spesialis Penyakit Menular, dr. Kathleen Jordan.

“Fungsi sepatu adalah sebagai pelindung kaki. Kami tidak menaruh sepatu kami di meja dapur. Kami tidak menaruh sepatu di mulut kami. Mereka bukan benda dengan area sentuh tinggi. Keseharian sudah mencerminkan bahwa sepatu sebagai benda kotor,” terang Jordan.

Tetapi seseorang dapat mengambil langkah-langkah keamanan tambahan untuk memastikan bahwa virus dan bakteri tidak masuk ke dalam rumah. Caranya dengan membersihkan sepatu dan meninggalkannya di depan pintu.

Dokter Darurat di Lenox Hill Hospital di New York City, dr. Robert Glatter mengatakan membuat area yang ditentukan untuk menaruh sepatu bekas pakai. Yakni dengan menaruhnya dengan baik jauh dari area sosial di rumah.

“Melepas sepatu dan membersihkannya sebelum Anda memasuki rumah seperti meninggalkannya di garasi, kamar mandi, atau teras sangat disarankan. Ini akan mencegah virus masuk ke rumah dari perjalanan sederhana usai ke toko bahan makanan,” terang Glatter.

Lebih lanjut Glatter berpesan agar masyarakat selalu memastikan untuk membersihkan sepatu di luar rumah atau apartemen dan membiarkannya mengering secara alami.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan