Bupati Pacitan Sebut APBD Terancam Defisit, Tapi Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa Tetap Jalan

oleh -0 Dilihat
Bupati Pacitan Indartato. (Foto: Tangkapan layar video Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN –  Pemerintah Kabupaten Pacitan, prediksi APBD bakal jebol, untuk penanganan pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Bupati Pacitan Indartato mengatakan, untuk keperluan refoccusing, pemerintah pusat berencana akan memangkas 10 persen dana perimbangan pusat dan daerah.

“APBD kita, utamanya pos dana perimbangan pusat dan daerah akan terpangkas 10 persen lebih, untuk refoccusing penanganan COVID-19,”ujar Indartato, Selasa (7/4/2020).

Tentu, dengan kebijakan tersebut, APBD Pacitan terancam defisit. Karena itulah, Indartato akan melakukan kajian-kajian seiring akan dilaksanakannya kegiatan pengadaan barang dan jasa, khususnya kegiatan fisik konstruksi yang lebih difokuskan pada pembangunan infrastruktur vital, seperti jalan dan jembatan.

“Itu infrastruktur vital yang harus dipenuhi dalam rangka lebih menggairahkan perekonomian masyarakat. Kami imbau saat ini, agar seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk infoccusing anggaran guna penanganan COVID-19 dan juga kegiatan pembangunan infrastruktur vital,” jelasnya.

Akan tetapi, lanjut Indartato, saat ini tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) tengah melakukan kajian-kajian. Sebab banyak sekali pos-pos belanja langsung yang direalokasikan untuk infoccusing penanganan COVID-19.

“Jangan sampai ketika kegiatan sudah berjalan, namun ditengah jalan anggarannya tercoret atau tidak ditransfer oleh pemerintah pusat. Karena itu, saat ini TAPD tengah melakukan kajian-kajian sebelum kegiatan pengadaan barang dan jasa dilaksanakan,” jlentreh orang nomor satu di Pemkab Pacitan ini.

Meski masih dalam kajian, Indartato memastikan kegiatan pengadaan barang dan jasa masih tetap berjalan. Sebab, itu salah satu solusi untuk kembali meningkatkan daya beli masyarakat.

“Hanya jumlah kegiatan dan pagu anggarannya yang berkurang. Sebab kita gunakan untuk infoccusing penanganan COVID-19,” pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan