Corona Diprediksi Berlangsung Sampai Akhir Juli, Satgas COVID-19 Pacitan: Kita Harus Waspada

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi tes Corona

Pacitanku.com, PACITAN – Pandemi global coronavirus disease 2019 (COVID-19) diprediksi akan terus berlangsung sampai Juli nanti. Bahkan diperkirakan jumlah masyarakat terinfeksi COVID-19 terus meningkat sampai tembus ratusan ribu orang.

Hal tersebut sebagaimana rilis yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sementara sampai hari ini, jumlah masyarakat terpapar covid-19 sudah mencapai 2.273 dengan pasien meninggal dunia sebanyak 198 orang dan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 164 orang.

Juru bicara percepatan penanganan COVID-19 Pacitan, Rachmad Dwiyanto mengatakan, informasi tersebut diyakini memang sudah melalui kajian ilmiah. Akan tetapi, senua itu baru sebatas prediksi.

“Kita harus tetap waspada. Salah satu sebab tingginya pasien COVID-19, lantaran rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah,” kata Rachmad, Ahad (5/4/2020).

Selain itu, faktor penyebab lainnya, masih minimnya alat pelindung diri (APD) bagi tim medis. Terlebih di Pacitan, yang sampai saat ini belum sepenuhnya tercukupi.

“Kuncinya kita harus lebih waspada, dan selalu mengindahkan imbauan pemerintah. Sepeti jaga jarak (physical distancing ) saat berinteraksi dan hindari berkerumun (social distancing), serta kedepankan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan selalu cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebelum makan, atau sebelum menyentuh mulut, hidung, serta mata,” pesannya.

Di Pacitan sendiri, hingga Ahad (5/4/2020), belum ada kasus positif COVID-19. Meski demikian, ada sejumlah peningkatan orang sehat dalam risiko (ODR), orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Sekedar informasi, bahwa Badan Intelijen Negara (BIN) mengestimasi kasus corona pada akhir Maret sebanyak 1.577 orang dan realitanya 1.528 kasus. Artinya, prediksi tersebut 99 persen akurat. Kemudian pada akhir April sejumlah 27.307 kasus, di akhir Mei sebanyak 95.451 kasus. Lalu, di akhir Juni sebanyak 105.765 kasus, dan akhir Juli atau puncaknya sejumlah 106.287 kasus.

Ketua BNPB, Doni memaparkan, ada 50 kabupaten atau kota prioritas dari 100 kabupaten yang ada di Indonesia, memiliki tingkat risiko tinggi penyebaran virus corona dan 49 persen berada di Pulau Jawa. Kemudian terdapat 10 provinsi yang mengalami kekurangan fasilitas kesehatan dalam penanggulangan corona.

Di antaranya, Jawa Barat, DIY, Sulawesi Selatan, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Aceh, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Prediksi hasil kajian BIN tersebut, kata Doni, bisa saja tidak terjadi bila berbagai langkah pencegahan dilakukan semua pihak.

“Kalau bisa melakukan langkah-langkah pencegahan, mudah-mudahan kasus yang terjadi tidak seperti apa yang diprediksi,” ucap Doni.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan