Benarkah Penyemprotan Disinfektan Berbahaya Bagi Tubuh? Ini Penjelasannya

oleh -0 Dilihat
SEMPROT CEGAH CORONA. Relawan PMI kabupaten Pacitan, melakukan upaya preventif penyemprotan disinfektan di Masjid Al-Muttaqin. (Foto: Dok PMI Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN– Aksi penyemprotan disinfektan sebagai antisipasi penyebaran coronavirus disease 2019 (covid-19) dipandang sebagai cara paling efektif untuk membunuh virus corona. Namun beberapa artikel menilai bahwa langkah tersebut justru membahayakan.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan kinerja sesungguhnya dari cairan disinfektan. Cairan disinfektan hanyalah senyawa yang bisa membunuh mikroorganisme dalam benda mati.

Itu artinya, cairan disinfektan bukanlah senyawa yang bisa membuat tubuh manusia terlindung dari Covid-19. Sifatnya hanya sementara. Disinfektan ini adalah senyawa kimia yang digunakan di dalam proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme, virus, bakteri pada objek permukaan benda mati.

Lebih lanjut, Wiku menerangkan cairan disinfektan akan berbahaya bila disemprot pada tubuh manusia. Sebab, cairan tersebut bisa menimbulkan kerusakan pada kulit dan menganggu pernafasan.

“Seperti fogging saja ya. Karena dapat menimbulkan iritasi kulit bahkan mengganggu pernafasan,” jelasnya.

Bahkan, yang paling parah, penggunaan disinfektan yang berlebihan bisa memunculkan penyakit kanker kulit.

“Penggunaan dengan UV light dalam konsentrasi yang berlebihan mempunyai potensi jangka panjang menimbulkan kanker kulit,” kata Wiku.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, Trihadi Hendra Purwaka saat dikonfirmasi dua hari lalu berpendapat bahwa penyemprotan desinfektan dipandang cukup efisien dalam pencegahan covid-19. Sepanjang dalam dosis terukur.

Ia memberikan apresiasi kepada para pihak yang selama ini ikut peduli memberangus sebaran covid-19 dengan melakukan penyemprotan disinfektan.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan