Kadiskominfo Pacitan Imbau Masyarakat Disiplin Terapkan Social Distancing

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi Social Distancing

Pacitanku.com, PACITAN – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pacitan, Rachmad Dwiyanto, mengimbau agar masyarakat disiplin dalam upaya melakukan pencegahan terhadap merebaknya pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Menurut pria yang akrab disapa Rachmad ini, pencegahan COVID-19 hanya bisa dilaksanakan dengan sinergitas dan kerterlibatan semua pihak. Mulai pemerintah, swasta dan masyarakat dengan disiplin yang tinggi.

Pemerinta, kata Rachmad, selama ini sudah menyosialisasikan melalui berbagai media. Namun semua itu kembali pada masyarakat. Saat ini Indonesia telah terpapar COVID-19 dengan cepat dan telah banyak pasien yang meninggal dunia. Tak sedikit pula tenaga kesehatan juga menjadi korban.

Hal yang harus disiapkan masyarakat adalah daya tahan dan kondisi tubuh yang sehat, dengan makan teratur serta asupan gizi seimbang.

“Istirahat yang cukup serta befaktifitas yang cukup. Hindari kontak dengan masyarakat kalau tidak perlu (social distancing) kalau harus ketemu minimal jaraknya satu meter. Hindari dan jangan mendatangi kerumunan massa,”jelasnya, Sabtu (21/3/2020).

Kadiskominfo Rachmad Dwiyanto. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Selain itu, Rachmad juga berharap masyarakat mematuhi kegiatan untuk dirumah, seperti sholat berjamaah seperti dari fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Sementara kegiatan di rumah saja termasuk sholat sebagaimana yang difatwakan MUI. Kalau ada gejala pilek batuk, badan panas serta sulit bernafas segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Kalau sakit pakailah masker. Hidup yang bersih dan sehat,”jelasnya.

Menurut Rachmad, kuncinya sementara disiplin untuk mengurangi atau meminimalisir kontak dengan orang lain. Apabila kurang jelas, Rachmad meminta masyarakat untuk proaktif menghubungi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.

“Sosialisasi dari pemerintah harus didukung oleh masyarakat. Dan harus disiplin. Ingat kesehatan diri dan orang lain lebih berarti dari segalanya. Dijaga agar jangan sampai sakit. Sekali lagi hindari kontak dengan masyarakat sedapat mungkin. Semoga bisa menambah wawasan, dan jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri sama Allah SWT,”tandasnya.

Selain itu, Rachmad mengimbau masyarakat tidak mudah terbawa oleh pemberitaan soal wabah tersebut. Termasuk berbagai jenis obat-obatan yang konon dikabarkan bisa menyembuhkan penyakit dari Wuhan Tiongkok tersebut.

Suatu misal obat untuk sakit malaria seperti halnya jenis Chloroquin. Menurut Rachmad yang juga seorang apoteker ini, di puskesmas obat jenis tersebut sangat banyak. “Itu untuk obat malaria, di apotek ada, kalau di pasaran gak ada,”pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.