Omzet Ojek Daring di Pacitan Alami Penurunan

oleh -12 Dilihat
ILUSTRASI angkutan ojek online. (Foto: REUTERS)

Pacitanku.com, PACITAN – Pengemudi ojek dalam jaringan (daring) di Kabupaten Pacitan mengalami sepi penumpang akibat kebijakan peningkatan kewaspadaan penyebaran coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang ditetapkan Pemerintah.

Akibat sepinya penumpang, hal itu berdampak terhadap turunnya omzet penghasilan para pengemudi tersebut.

Penurunan omzet ini meliputi jasa antar jemput penumpang, pengantaran penumpang, dan pengantaran makanan.

“Terasa banget mas (wartawan, red). Dalam waktu 4 hari ini saja kita turun omzet sampai dengan 20 persen lebih. Kalau biasanya kami rata-rata dapat 10 point lebih. Sekarang untuk dapat 5 aja susah,” jelas Andi, salah seorang pengemudi ojek daring, Kamis (19/3/2020) di Pacitan.

Selain sepinya penumpang yang berdampak turunnya omzet yang dialami pengemudi ojek daring, beberapa pedagang makanan jadi pun juga mengalami penurunan omzet.

Paska ditetapkan status siaga pada senin 16 Maret 2020 lalu, jalanan di wilayah Kabupaten Pacitan tampak lengang, pemesanan makanan melalui aplikasi online juga mengalami penurunan.

“Berpengaruh sekali, pemesanan makanan online kemarin lumayan banyak, 4 hari ini sepi. Takut corona. Ya setelah dulu katanya ada orang Pacitan yang diobservasi gara-gara corona,” jelas Bagas, salah satu pedagang nasi bebek pada pewarta.

Perlu diketahui, paska penetapan status siaga COVID-19, sejumlah lembaga pendidikan di Pacitan selama 12 hari, terhitung mulai tanggal 17 Maret sampai 29 Maret 2020 diimbau untuk melakukan proses belajar mengajar dirumah.

Beberapa Instasi pemerintah seperti halnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kantor Pelayanan Pajak Terpadu memberlakukan pembatasan layanan. Bahkan rumah sakit umum daerah (RSUD) juga memberlakukan pembatasan pembesuk pasien.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan