Rencana Penghentian CFD di Pacitan Masih Belum Jelas

oleh -1 Dilihat
SEMARAK SENAM. Ibu-ibu melakukan senam dayung ala Presiden Jokowi di CFD Pacitan, Minggu (16/9/2018). (Foto: Elsi Budi Cahyono/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Keputusan penghentian kegiatan car free day (CFD) masih mengambang. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pacitan, Wasy Prajitno, belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui ponselnya, namun belum ada respon.

Pantauan wartawan di lapangan, Ahad (14/3/2020) pagi tadi kegiatan CFD sempat off. Sebab dialihkan untuk kerja bakti serentak di Masjid Agung Darul Falah dan rumah sakit umum daerah dr Darsono. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran coronavirus disease 2019 (covid-19).

Kepala Satpol PP Pacitan, Widi Sumardji, mengatakan, soal rencana penghentian kegiatan CFD, sejauh ini memang belum ada keputusan.

Kalaupun saat ini sempat berhenti, mungkin hanya penyikapan spontan dari masyarakat. Selain itu, hari ini memang ada kegiatan kerja bakti serentak bersih-bersih di kawasan Masjid Agung Darul Falah dan rumah sakit dr Darsono.

“Sebenarnya leading sektor kegiatan car free day ada di Dishub. Sehingga mohon maaf, kalau kami tidak bisa memberikan keterangan lebih lengkap,” terang Widi, secara terpisah.

Sebelumnya diberitakan di Pacitanku.com, Wakil Bupati Pacitan, Yudi Sumbogo mengimbau agar kedepan semua kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD) yang berpotensi mendatangkan massa untuk dikurangi. Atau bahkan untuk lebih amannya, agar semua kegiatan perlombaan ditiadakan.

Wabup menegaskan, Pemkab Pacitan akan mengikuti instruksi pemerintah diatasnya. Apalagi saat ini badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) telah menginstruksikan agar Presiden Joko Widodo menetapkan sebagai darurat nasional covid-19. Selain itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta juga telah mengambil langkah menetapkan kejadian luar biasa (KLB).

“Kita juga harus menyelaraskan apa yang diinstruksikan oleh pemerintah diatasnya. Jangan sampai karena kita lebih mengedepankan euforia namun pada akhirnya berujung masalah. Ini yang harus kita antisipasi sedari dini,” kata Wabup Yudi, melalui ponselnya, Sabtu (14/3/2020) kemarin.

Ia mengakui, posisi pemerintah sangat dilematis. Di satu sisi bagaimana agar beragam kegiatan bisa terlaksana sesuai rencana. Namun disatu sisi, negara dalam situasi genting adanya serangan virus dari Wuhan, Tiongkok tersebut.

“Kalau tetap kita bebaskan, nanti kalau ada sesuatu hal, pemerintah yang akan disalahkan. Karena itu, lebih baik semua kegiatan ditunda atau bila perlu ditiadakan sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Ya seperti instruksi Pak Wali Kota Solo. Karena KLB, semua kegiatan, bahkan kunjungan wisata harus di lockdown,” bebernya.

Wabup juga meminta kegiatan CFD dihentikan meski output dari kegiatan tersebut sangat bagus buat kesehatan.

“Akan tetapi sekali lagi, disitu akan banyak menghadirkan massa. Kita tidak bisa menyeleksi satu demi satu orang yang datang. Oleh sebab itu dari pada berisiko lebih baiknya sementara waktu ini bisa dihentikan,” tegas orang nomor dua di Pemkab Pacitan ini.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan