Achmad Sunhaji: Potensi “Perang Saudara” Bisa Terjadi di Internal Demokrat Pacitan

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Indikasi “perang saudara” di internal Partai Demokrat Pacitan, sangat terbuka dalam perebutan surat rekomendasi pencalonan sebagai bupati dan wakil bupati di Pilbup 2020 ini.

Betapa tidak, dari 14 bakal calon yang mendaftar di tim penjaringan calon bupati dan wakil bupati, tiga diantaranya merupakan kader-kader andalan Partai Demokrat.

Tak hanya itu, ketiganya juga punya posisi strategis baik di jajaran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Pacitan maupun di lembaga legislatif dan eksekutif.

Perlu diketahui, Indrata Nur Bayuaji, menjabat sebagai Bendahara DPC PD dan sekaligus menjabat sebagai Ketua DPRD Pacitan. Ronny Wahyono, saat ini masih menjabat sebagai Sekretaris DPC PD dan juga Ketua Fraksi PD DPRD Pacitan. Sedangkan Yudi Sumbogo, selain sebagai pengurus harian DPC PD ia juga menjabat sebagai Wakil Bupati Pacitan.

Pengamat politik di Pacitan, Achmad Sunhaji mengatakan, potensi terjadinya perang saudara sangat terbuka lebar kalau seandainya para pihak tidak bisa mengedepankan kepentingan partai yang lebih besar, ketimbang kepentingan pemenangan Pilbup.

“Ini yang harus disikapi petinggi Demorat, jangan sampai ada perang saudara. Mereka harus bisa mengukur diri masing-masing, kalau sampai tidak mendapatkan rekomendasi pencalonan. Sebab masih ada kepentingan yang lebih besar dari pagelaran Pilbup 2020 ini,” kata Achmad Sunhaji saat dihubungi melalui ponselnya, Jumat (13/3/2020).

Menurut Sunhaji, selama ini hampir semua bakal calon, terjebak oleh kuatnya magnet politik dari Partai Demokrat. Sehingga wajar, mereka harus mendaftar sebagai calon melalui partai milik Presiden ke enam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Dengan harapan, bisa meraih kemenangan dan duduk sebagai Bupati Pacitan.

Achmad Sunhaji. (Foto: Yuniardi Sutondo)

“Disinilah Demokrat bakal banyak mendapat tekanan-tekanan politik. Baik dari internal sendiri maupun dari rivalitasnya diluar,” tutur mantan dewan berbasis Partai Golkar ini.

Pada kesempatan yang sama, Sunhaji juga meminta agar Demokrat sesegera mungkin memutuskan calon yang akan diusungnya nanti. Jangan sampai surat rekomendasi dikeluarkan di menit-menit akhir pendaftaran pasangan calon ke KPU.

“Ini sama halnya akan mematahkan langkah politik bakal calon lain yang tidak mendapatkan rekomendasi. Sebaiknya secepatnya Demokrat mengeluarkan rekomendasi. Jangan di injury time, kasihan mereka yang tidak terekomendasi,” harap Sunhaji.

Lain itu, Sunhaji juga meminta agar proses demokrasi Pilbup 2020 bisa semakin legitimate. Jangan sampai di perhelatan Pilbup nantinya hanya akan melawan bumbung kosong. Meski secara konstitusi hal tersebut diperbolehkan, akan tetapi secara politis fenomena tersebut sangat merugikan partai pengusung pasangan calon.

“Kalau sampai menang bumbung kosong, ini sangat memalukan. Sebab dibeberapa daerah, fenomena tersebut sempat terjadi. Karena apatisme pemilih terhadap pasangan calon, akhirnya mereka memenangkan bumbung kosong. Ingat kekuasaan itu ada di tangan rakyat, bukan di tangan pemimpin partai politik. Untuk itulah kami imbau agar Demokrat jangan sampai salah pilih agar tidak bunuh diri dikampungnya sendiri,” pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.