Kepala BP3A Pacitan: Momen International Women’s Day, Wanita Harus Lebih Bedaya

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN– Mungkin benar adanya bila wanita itu tercipta dari tulang rusuk kiri seorang laki-laki. Karena itulah, keberadaannya di muka bumi ini, patut dan perlu untuk dilindungi. Baik harkat, martabat dan juga eksistensinya di segala bidang, harus diberikan ruang dan kesempatan agar mereka lebih berdaya.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Hendra Purwaka mengatakan, seiring peringatan international women’s day (hari wanita) yang jatuh pada 8 Maret ini, ia mengajak keseluruh komponen masyarakat utamanya kaum wanita untuk lebih giat lagi berkarya. Saat ini emansipasi wanita harus lebih dikembangkan.

“Wanita bukan lagi budak lelaki. Eksistensi mereka harus lebih dihargai, di segala bidang. Mereka bukan umat yang ditakdirkan untuk sekedar ngurus rumah tangga, sibuk dengan kegiatan dapur. Namun mereka juga umat manusia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti kaum Adam,” terang Hendra Purwaka, Ahad (8/3/2020).

Hendra menerangkan, di negara ini masyarakat lebih mengenal adanya hari ibu. Namun hari bersejarah tersebut lebih khusus diperuntukkan bagi kaum Hawa yang telah berkeluarga.

“Nah, kalau hari wanita ini tidak membedakan umur dan status. Yang jelas semua kaum Hawa, entah itu anak-anak, remaja, ibu-ibu sampai lanjut usia, layak untuk bersuka cita memperingati hari wanita ini,” bebernya.

Hendra Purwaka (Foto: Yuniardi Sutondo)

Yang paling mendasar seiring peringatan hari wanita sedunia ini, lanjut Hendra, bagaimana mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa berkarya disegala bidang. Baik dunia swasta, pemerintahan, bahkan dunia politik praktis, keterlibatan perempuan sangatlah diperlukan.

“Di semua kegiatan OPD kita juga selalu mempertimbangkan keterlibatan kaum Hawa. Sehingga dengan begitu, eksistensi mereka akan nampak dan lebih dihargai. Wanita harus kita hormati. Sebab tanpa mereka tidak akan terlahir tokoh-tokoh bangsa,” pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Penyunting: Dwi Purnawan