Curah Hujan Tinggi, Perbaikan Titik Amblas di Jalur Ponorogo-Pacitan KM 226 Molor

oleh -0 Dilihat
ASPAL. Perbaikan jalur Pacitan-Ponorogo di Slahung dipastikan molor karena curah hujan tinggi. (Foto: Dok PU Bina Marga Jatim)

Pacitanku.com, SLAHUNG – Perbaikan titik jalan amblas di jalan nasional yang menghubungkan Pacitan-Ponorogo di kilometer 226, Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo dipastikan molor.

Selesainya perbaikan yang dimaksud adalah jalur tersebut kembali bisa dilalui dua lajur.

Molornya pengerjaan jalan tersebut dikarenakan curah hujan dan frekuensinya yang meningkat pada awal bulan Maret 2020 ini.

Sebelumnya, perbaikan jalur amblas tersebut ditargetkan rampung selama 10 hari, terhitung sejak Sabtu (22/2/2020) lalu.

Baca juga: Jalur Pacitan-Ponorogo KM 226 akan Bisa Dilalui Dua Lajur dalam 10 Hari Kedepan

Menurut keterangan Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan UPT Madiun Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Suhardono, pihaknya memastikan perbaikan jalan tersebut tidak selesai dalam waktu 10 hari atau sesuai rencana yang dicanangkan.

“Ini kan curah hujan dan frekuensi hujannya kan tinggi juga, sehingga tidak bisa selesai sekarang, karena ini hujan terus menerus, aspal juga musuhnya air, begitu kemarin rencananya 10 hari, terpaksa tidak bisa, kita sudah ada pemasangan sebagian aspal, itu terhambat karena hujan,”katanya, saat dikonfirmasi Pacitanku.com melalui sambungan telepon, Selasa (3/3/2020).

Penyebab kedua, kata Suhardono, adalah tanah di kawasan tersebut yang menyimpan air, sehingga hal itu membuat pengerjaan jalan yang tinggal pengaspalan menjadi terhambat.

“Tinggal aspalnya aja, sekarang misalnya seminggu tidak hujan saja, proses pengaspalan selesai, tapi karena hujan,ada sebagian aspal yang rusak, sehingga ada sebagian harus kita buang, kalau jalan terus (pengaspalannya, red) kontraktornya yang bilang rugi, aspalnya jadi barang buangan,”jelasnya.

Lebih lanjut, Suhardono mengatakan pihaknya akan berusaha secepatnya menyelesaikan perbaikan jalur yang longsor dan amblas pada Kamis (20/2/2020) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tersebut.

“Target khusus, semakin cepat semakin baik, intinya tetap berusaha secepatnya dan itu air berusaha kita arahkan, buatkan saluran di kanan jalan. Dan pada dasarnya kita tidak mau molor, tapi memang persoalannya salah satunya adalah air, dan air itu ‘musuhnya’ aspal, tanah disitu tidak semudah yang dibayangkan, tanah disitu rupanya jenis tanah yang menyimpan air,”ungkapnya lagi.

Baca juga: Hujan Deras, Badan Jalan Perbatasan Pacitan-Ponorogo Amblas

Secara khusus, Suhardono juga menyampaikan permohonan maaf atas hal tersebut, utamanya kepada para pengguna jalan yang melalui jalur Pacitan-Ponorogo tersebut atau sebaliknya. “Untuk pemakai jalan mohon maaf, mohon untuk bersabar,”tandasnya.

Saat ini, kata Suhardono, akses jalur tersebut tetap dibuka tanpa dibatasi untuk tonase kendaraannya. Akan tetapi, Suhardono mengatakan jalur tersebut belum dibuka dua lajur.

“Sehingga masih menggunakan sistem buka tutup, namun untuk tonase kendaraan tidak dibatasi,”pungkasnya.

Pewarta: Dwi Purnawan