Selama 2020, Total 178 Kasus DBD di Pacitan, Terbanyak di Kecamatan Kota

oleh -1 Dilihat
Berantas DBD. Bupati Indartato dan elemen warga Ploso usai menggelar PSN di Ploso, Kamis (27/2/2020). (Foto: Putro Primanto/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Dalam kurun waktu dua bulan, sebanyak 178 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Kabupaten Pacitan. Bahkan pada bulan Februari 2020 ini, ada salah satu penderita DBD yang meninggal dunia.

Merujuk data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, pada Kamis (27/2/2020), kasus DBD terbanyak berada di Kecamatan Pacitan kota dengan 90 kasus. Sementara kasus DBD terendah di Kecamatan Bandar dengan 2 kasus.

Baca juga: Demam Berdarah Renggut Satu Nyawa di Pacitan

Untuk data yang dihimpun masing-masing Kecamatan, disebutkan untuk kasus DBD di Kecamatan Kebonagung sebanyak 14 kasus, di Punung 16, kemudian di Ngadirojo 11 kasus, Donorojo 7 kasus, Nawangan 9 kasus, Pringkuku 10 kasus, Sudimoro 8 kasus, Arjosari 3 kasus, Tegalombo 3 kasus dan Tulakan 5 kasus.

Jika merujuk dari data yang dihimpun dari 24 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Pacitan, data kasus terbanyak terdapat di Puskesmas Tanjungsari, Pacitan dengan 81 kasus.

Dari 24 Puskesmas di Pacitan tersebut, hanya ada tiga Puskesmas dengan nihil kasus DBD, yakni di Puskesmas Pakisbaru, Puskesmas Gemaharjo dan Puskesmas Jeruk.

Bupati Pacitan, Indartato sendiri sudah mencanangkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di daerah endemi penyebaran penyakit DBD di Lingkungan Temon, Kelurahan Ploso, Pacitan, Kamis (27/2/2020) kemarin.

Baca juga: Cegah DBD, Indartato Ajak Masyarakat Pacitan Giatkan PSN

Bupati Pacitan Indartato mengajak masyarakat Pacitan untuk menggiatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit DBD.

“Kita bekerja sama dengan masyarakat melalui program PSN ini, saya mengajak untuk bersama memberantas nyamuk demam berdarah,”kata Indartato di sela pencanangan PSN pada Kamis (27/2/2020) di Kelurahan Ploso, Pacitan.

Lebih lanjut, Indartato menyampaikan dengan adanya kejadian DBD yang meningkat di Pacitan, dirinya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kegiatan PSN di lingkungan masing-masing.

“Dengan cara yang pertama adalah menguras, kemudian yang kedua adalah menutup, dan yang ketiga adalah mendaur ulang barang-barang bekas, plus menghindari gigitan nyamuk, mari kita cegah DBD dengan PSN,”kata dia lagi.

Secara khusus, Indartato berharap siklus lima tahunan DBD semoga tidak terulang. Dimana peristiwa DBD terakhir pada tahun 2015 dan dirinya berharap siklus tersebut tidak terjadi di tahun 2020.

Sebelumnya, pekan lalu dilaporkan akibat DBD, satu pasien berusia 7 tahun yang berasal dari  Lingkungan Ngampel, Kelurahan Ploso, Pacitan meninggal dunia. Setelah peristiwa tersebut, Komisi II DPRD Pacitan juga telah melakukan sidak ke RSUD dr Darsono untuk memastikan penanganan terbaik DBD di Pacitan.

Berikut rekapitulasi data kasus DBD di Pacitan per kecamatan Januari-Februari 2020

No Kecamatan Jumlah Kasus
1 Pacitan 90
2 Punung 16
3 Kebonagung 14
4 Ngadirojo 11
5 Pringkuku 10
6 Nawangan 9
7 Donorojo 7
8 Sudimoro 8
9 Tulakan 5
10 Arjosari 3
11 Tegalombo 3
12 Bandar 2
  Total 178

Rekapitulasi data kasus DBD di Pacitan per-Puskesmas Januari-Februari 2020

No Puskesmas Jumlah Kasus
1 Tanjungsari 81
2 Gondosari 12
3 Arjosari 10
4 Pacitan 9
5 Nawangan 9
6 Ngadirojo 8
7 Pringkuku 7
8 Sukorejo 6
9 Kedungbendo 4
10 Punung 4
11 Donorojo 4
12 Tulakan 4
13 Candi 3
14 Kalak 3
15 Wonokarto 3
16 Tegalombo 3
17 Kebonagung 2
18 Sudimoro 2
19 Bandar 2
20 Ketrowonojoyo 1
21 Bubakan 1
22 Gemaharjo 0
23 Pakisbaru 0
24 Jeruk 0
  Total 178

Keterangan: Data dari Dinkes Pacitan per Kamis (27/2/2020).

Pewarta: Putro Primanto
Penyunting: Dwi Purnawan