Gubernur Khofifah Cek Langsung Tangani Banjir Bandang Bondowoso

oleh -3 Dilihat
Gubernur Jawa Timur KHofifah Indar Parawansa mengecek penanganan para korban dan infrastruktur yang rusak akibat banjir

Pacitanku.com, BONDOWOSO – Gubernur Jawa Timur KHofifah Indar Parawansa mengecek penanganan para korban dan infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang dengan mendatangi Desa Sempol, Kabupaten Bondowoso, Kamis (30/1/2020).

Mantan Menteri Sosial itu meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Desa Sempol dan Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, Bondowoso guna memastikan proses penanganan pascabanjir bandang berjalan dengan baik.

Selain itu, Khofifah juga memberikan bantuan kepada para korban serta berdialog dengan korban banjir bandang di kawasan lereng Gunung Ijen tersebut.

“Kemarin sore sekitar pukul 15.30 WIB mendapat kabar serta kiriman video banjir bandang dan telepon Pak Bupati Bondowoso, dan saya minta BPBD, Dinas Bina Marga, Dinas Sosial, Biro Umum, Dinkes, serta Dinas Sumberdaya Air untuk turun ke sini,” kata Gubernur Khofifah kepada wartawan usai meninjau lokasi banjir.

Dari peninjauan ke lokasi itu, ia mendapatkan informasi adanya tanggul yang jebol dan hal itu akan menjadi signifikan dampaknya jika tidak segera dilakukan pemulihan.

Ia mengatakan pejabat Dinas Bina Marga Provinsi Jatim telah diminta untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pejabat Dinas PUPR Kabupaten Bondowoso, mengenai adanya tanggul yang jebol serta pelengsengan yang rusak sampai dengan delapan kilometer akibat banjir bandang yang menerjang ratusan rumah itu, termasuk upaya penanganannya.

“Dari Dinas Sosial dan BPBD juga telah menyiapkan penanganan atau penyangga tanggul jebol sementara. Saya sampaikan terima kasi kepada bupati telah mengeluarkan SK Tanggap Darurat sampai dengan 11 Februari 2020, karena tanggap darurat paling lama 14 hari, dan baru jika ada kemungkinan diperpanjang, bisa diperpanjang oleh bupati,” kata dia.

Khofifah menyebutkan data sementara yang diterima, rumah warga terdampak banjir bandang 135 unit di Desa Kalisat dan 80 rumah di Desa Sempol. Totalnya, katanya, 215 rumah, namun data ini, akan terus diperbarui.”Jadi, data rumah warga terdampak banjir bandang akan terus di-‘update’ untuk kepentingan bantuan sosial,” ujarnya.

Khofifah juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan cepat dalam pembersihan lumpur serta material lainnya akibat banjir bandang di Kabupaten Bondowoso.

“Saya sampaikan terima kasih kepada jajaran Kodim Bondowoso, Polres Bondowoso, camat, kepala desa, dan relawan, karena pembersihan ini berjalan sangat cepat. Kami berharap ini akan bisa mempercepat proses pemulihan sosial,” katanya lagi.

Gubernur Jatim menyampaikan akan segera kembali ke Bondowoso untuk menyerahkan bantuan sosial (Bansos), setelah data-data terdampak banjir bandang sudah dinyatakan lengkap.

“Saya ingin sesegara mungkin kembali ke sini untuk menyampaikan bansos. Apakah kaitannya individu, berbasis rumah tangga, dan kemungkinan rekonstruksi dari rumah yang sekarang terdampak seperti apa, atau bahkan di beberapa titik pilihannya harus relokasi misalnya, saya rasa harus ditelaah bersama-sama dari sisi kemungkinan yang bisa memberikan proteksi kehidupan mereka (korban banjir) berikutnya,” terangnya.

Banjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Ijen itu, terjadi pada Rabu (29/1) siang. Pascabanjir bandang, warga dibantu TNI/Polri, BPBD, serta relawan bergotong royong membersihkan rumah mereka dari lumpur.

Banjir terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, dengan lokasi kejadian di Desa Sempol dan Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Banjir bandang surut pada pkl 16.30 WIB. Sampai saat ini hujan sudah reda dan banyak material lumpur dan kayu dan batang pohon di jalan-jalan desa.

Berdasarkan data sementara BPBD Jatim, Warga terdampak pada Desa kalisat sebanyak 2028 jiwa dan Desa Sempol sebanyak 1996 jiwa. Rumah terkena lumpur dan tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang tersebut.