Direktur RSUD dr Darsono Pacitan: Belum Ada Vaksin Corona Virus

oleh -1 Dilihat
Direktur RSUD dr Darsono Pacitan dr. Iman Darmawan.

Pacitanku.com, PACITAN –  Direktur RSD dr Darsono Pacitan, Iman Darmawan ikut angkat bicara terkait kewaspadaan serangan corona virus.

Dalam keterangan persnya, Iman mengatakan, gelaja yang muncul pada pneumonia ini memang mirip pada pneumonia pada umumnya. Yakni demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan bernafas. Gejala ini perlu diwaspadai bagi usia lanjut dan balita.

“Pada orang lanjut usia dan balita, apabila disertai penyakit lainnya, risiko akan semakin tinggi dan memperberat kondisi,” kata Iman, menyampaikan siaran pers ikatan dokter Indonesia (IDI) soal serangan corona virus, Ahad (26/1/2020).

Masa inkubasi dari virus ini juga belum diketahui secara pasti. Akan tetapi gejala timbul setelah 2-14 hari.

 “Terkait pencegahan belum ada vaksin. Pneumonia pada kasus outbreak ini disebabkan oleh coronavirus jenis baru. Awalnya diduga virus ini berasal dari hewan. Namun ternyata ditemukan penularan dari manusia ke manusia,” beber mantan Kepala Puskesmas Donorojo ini pada pewarta.

Terkait persoalan tersebut, Iman meminta agar masyarakat tidak panik. Namun tetap waspada ketika ada gejala panas tinggi disertai batuk dan kesulitan bernafas. Selain itu juga meningkatkan gaya hidup sehat. Diantaranya, menjaga kesehatan tangan secara rutin terutama sebelum masuk ke mulut, hidung dan mata, terutama setelah memegang instalasi publik.

 “Cuci tangan dengan air mengalir selama 20 detik, lantas bilas dengan handuk atau kertas sekali pakai. Hindari mengusap mata, hidung dan mulut sebelum cuci tangan. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk,” kata Iman memberikan arahan.

Lain itu ia juga meminta menghindari kontak dengan penderita infeksi saluran nafas. Atau setelah kembali dari daerah outbreak segera konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain.

“Saat ini sudah disediakan tiga rumah sakit rujukan, yakni RS dr Soetomo, Surabaya, RS Malang dan RS dr Soedono Madiun,” pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Penyunting: Dwi Purnawan