Dokter Hewan Provinsi Dikerahkan Investigasi Matinya Hewan Ternak Warga Kebonagung

oleh -2 Dilihat
INVESTIGASI. Tim dokter dari laboratorium kesehatan hewan Tuban Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dikerahkan untuk meneliti matinya hewan ternak di Kebonagung. (Foto: Agus Hermawan/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Tim dokter dari laboratorium kesehatan hewan Tuban Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dikerahkan untuk meneliti matinya hewan ternak milik warga di sejumlah desa di Kecamatan Kebonagung pada Kamis (23/1/2020).

Tim dokter tersebut tersebut terdiri dari drh. Sugiyono, drh. Intan, drh. Fajar. Ketiganya didampingi dari UPT Puskeswan bersama Forkopimcam Kecamatan Kebonagung serta Kepala UPT Puskeswan Kebonagung Pacitan, drh Alex Arisona.

Baca juga: BPBD: Kematian Ternak di Kebonagung Akibat Serangan Hewan Buas

Tim dokter tersebut melakukan investigasi di salah satu kandang kambing milik Jumar warga RT/RW 02/III Dusun Pager Gunung, Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung.

Alex Arisono mengatakan bahwa kejadian penyerangan kambing di wilayah Kecamatan Kebonagung ini, masih dalam tahap pengecekan secara lagsung serta sekaligus pendataan.

“Dalam kegiatan ini kami akan melaporkan ke pimpinan Dinas Peternakan Kesehatan Hewan Provinsi Jatim dan sampai hari ini masih dilaksanakan pengecekan secara langsung oleh tim investigasi dari laboratorium Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Timur dari Laboratorium Tuban guna penyelidikan atau penelitian penyebab kematian hewan ternak  kambing di wilayah Kebonagung secara medis,” katanya usai melakukan pemeriksaan di kandang ternak.

Baca juga: Kematian Hewan Ternak di Kebonagung Akibat Diserang Anjing Hutan, Bukan Harimau

Sementara, Kepala UPT Labpratoroim Kesehatan Hewan Kabupaten Tuban, drh. Sugiyono mengatakan pihaknya menindak lanjuti pelaporan,  berdasarkan perintah dinas dari kepala Dinas Peternakan Jatim.

Menurut Sugiyono, investigasi penyelidikan ini adalah dari bentuk usaha antisipasi secara medis, apakah hewan tersebut mati akibat virus menular yang bisa membahayakan kelangsungan hidup atau disebabkan dari hal lain.   

“Pada penemuan awal di TKP, dilihat dari ciri – ciri ternak yang telah mati, dan dilihat dari luka – lukanya, sementara waktu diàmbil kesimpulan bahwa penyebab kematian hewan tersebut adalah bukan dari virus, melainkan dari gigitan binatang buas,

Sugiyono mengatakan sampel dan penemuan yang didapat dilapangan (TKP) akan diteliti di Labolarorium sebagai bentuk pertanggungjawaban ke pimpinan atas sebagai hasil investigasi.

Sementara, Danramil 0801/02 Kebonagung, Letnan Dua Arh. Ismani mengatakan kejadian kematian hewan ternak di Kebonagung secara misterius mulai 6 Januari hingga 23 Januari 2020.

“Dilaporkan di tanggal tersebut  sebanyak 39 ekor hewan ternak kambing di Desa Klesem, Katipugal, Desa Kalipelus, diduga kuat akibat terkaman hewan buas, yang saat ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib maupun Tim Medis,”ujarnya.

Atas hal itu, dia mengatakan sangat penting adanya koordinasi dalam penanganan dan pemberian pencerahan dari aparat setempat kepada warga pemilik hewan ternak yang menjadi korban serta melakukan tindakan untuk mengatasi serangan susulan hewan misterius tersebut.

“Agar masyarakat tidak timbul opini negatif yang menyebabkan resah dikalangan masyarakat,”pungkasnya.

Pewarta: Agus Hermawan
Penyunting: Dwi Purnawan