Sempat Terjebak di Sungai Grindulu, Truk Pasir Berhasil Dievakuasi

oleh -0 Dilihat
TERJEBAK. Satu unit truk pengangkut pasir milik warga Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Pacitan sempat terjebak di aliran Sungai Grindulu, Ahad (5/1/2020). (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Satu unit truk pengangkut pasir milik warga Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Pacitan sempat terjebak di aliran Sungai Grindulu di Dusun Ngawen, Desa Semanten, Kecamatan/Kabupaten Pacitan pada Ahad (5/1/2020) sore.

Setelah sekitar tujuh jam terjebak dan tenggalam di sungai Grindulu, truk pasir tersebut berhasil dievakuasi.

Kepala Sie Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Aswin Rikha Wijaya saat dihubungi Pacitanku.com melalui sambungan telepon, Senin (6/1/2020) di Pacitan membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya saja truk pasir tersebut sempat terjebak di Sungai Grindulu selama sekitar tujuh jam.

Menurut Aswin, kronologi awalnya pada Ahad (5/1/2020), curah hujan cukup tinggi di tiga kecamatan di Pacitan, yakni di Nawangan, Bandar dan Arjosari, sehingga hal itu berdampak terhadap intensitas debit air Sungai Grindulu, termasuk wilayah Pacitan kota yang meningkat.

“Akan tetapi ada salah satu warga yang disitu, Ngawen, Semanten, Pacitan tetap melakukan pengangkutan pasir, sehingga terjebak di aliran Sungai Grindulu, kemarin kita sudah langsung melakukan asesmen, karena berada di seputaran Pacitan kota, kita berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Satpol PP, warga dan pemilik kendaraan,”jelasnya.

Dikarenakan debit air terus meningkat, Aswin mengatakan kondisi truk pasir tersebut sempat tenggelam dan tidak terlihat lagi. Setelah peristiwa tersebut, pihaknya kemudian memberikan bantuan senter tangan untuk warga.

“Karena kan disitu kan tidak ada pencahayaan sama sekali,”tandasnya.

Awalnya, BPBD mengirimkan personil untuk membantu melakukan evakuasi dengan menggunakan seling dimex. Namun karena beban yang ditarik lebih berat dan posisi truk dalam kondisi roboh menyamping, di tambah beban aliran air sungai menambah berat truk saat ditarik.

Pada Ahad malam, sekitar pukul 23.00 WIB, Aswin mengatakan proses evakuasi truk kembali dilakukan setelah melihat truk yang tenggelam sudah terlihat di permukaan air Sungai Grindulu.

Proses evakuasi truk pasir, Ahad (5/1/2020). (Foto: Dok. BPBD Pacitan/Aswin)

Proses evakuasi pun berhasil dilakukan berkat bantuan loader.“Kemudian BPBD bersama PU kita evakuasi tengah malam seketika malam itu juga,”kata Aswin.

Menurut Aswin, evakuasi tersebut dilakukan malam itu juga karena menghindari jika ada intensitas hujan yang lebih tinggi lagi maka truk itu akan bergeser lebih jauh lagi.

“Karena truk itu sudah bergeser kurang lebih lima sampai enam meter dari lokasi semula. Untung itu ada lubangan pasir tempat pengambilan pasir, jadi truk nya itu jatuh ke lubang tersebut,”pungkasnya.