Sugeng Nugroho Sebut Pacitan Perlu Pendidikan Kebencanaan

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com PACITAN – Tokoh masyarakat asal Pacitan, Sugeng Nugroho menyebut Pacitan memerlukan pendidikan kebencanaan sejak dini yang diajarkan kepada anak-anak mengingat kerawanan bencana di Pacitan.

“Bila saya mendapatkan amanah untuk memimpin di Kabupaten Pacitan, salah satu program yang saya usulkan dengan Dikbud adalah pendidikan Bencana,”kata Sugeng, Sabtu (4/1/2019).

Menurut pria yang akan maju menjadi Bakal Calon Bupati Pacitan ini, pendidikan bencana bukannya tidak ada, melainkan tidak didukung instrumen hukum yang kuat dan kemauan politik.

 “Saya pernah membaca dari sebuah kejadian seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) di Lombok, yang panik dan lari meninggalkan murid – muridnya saat terjadi gempa terjadi. Guru PAUD mengatakan, kami takut apa lagi anak – anak. Jadi bukan hanya siswa yang perlu diberi pelatihan, tapi para guru juga perlu diberi pelatihan cara menghadapi bencana, apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan anak – anak disaat kejadian,”jelasnya.

Selain itu, berkaca dari bencana alam di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Bekasi dan Tangerang terendam banjir dengan tinggi air bervariasi, Sugeng mengharapkan agar masyarakat untuk tetap siaga akan terjadinya bencana.

“Dari pengalaman kejadian bencana alam besar di Pacitan, saya berharap kepada masyarakat Kabupaten Pacitan lebih wasapada dan berhati – hati dalam menyikapi dilingkunganya masing – masing,” kata Sugeng.      

Selain itu, Sugeng juga igin ikut ambil bagian dalam membantu memperhatikan  kepada masyarakat Kabupaten Pacitan,  dimana pernah punya pengalaman pahit di daerah yang terkena dampak banjir dan longsor, dan sekiranya berkenan untuk selalu berdoa.

Seperti dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMGK) yang telah memprediksi akan terjadinya bencana di tahun 2020.

“Seyogyanya dari pihak pemerintah Daerah berkenan mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi, salah satunya mengadakan alat komunikasi rig linmas dinyalakan 24 jam nonstop,” tutur Sugeng.

Sebuah gagasan yang perlu diperhatikan, segeralah pasang alat komunikasi rig disetiap kecamatan, kelurahan, kantor OPD. “Sehingga fungsi pemantauan didaerah bisa dimulai sejak dini,”pungkasnya.

Pewarta: Agus Hermawan