Bikin Inovasi Kejari Ceria, Puskesmas Candi Raih Penghargaan Kovablik Jatim

oleh -1 Dilihat
Puskesmas Candi, Kecamatan Pringkuku meraih penghargaan Kovablik di Surabaya, Jatim. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, SURABAYA – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Candi, Kecamatan Pringkuku yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Pacitan meraih penghargaan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur, di Hotel Bumi, Kota Surabaya pada Selasa 3 Desember 2019.

Puskesmas Candi mendapatkan penghargaan kategori pemberdayaan masyarakat dalam kompetisi tersebut. Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo.

Melansir siaran pers Humas Pemkab Pacitan, Rabu (4/12/2019), Puskesmas Candi berhasil meraih penghargaan tersebut berkat salah satu inovasinya, yakni Kejari Ceria. Kejari Ceria adalah kependekan dari kelas edukasi remaja putri yang cerdas, energik, responsif, inovatif dan adaptif.

Melansir dalam laman Puskesmas Candi, inisiatif ini muncul sebagai solusi bagi masalah pernikahan dini dan kehamilan tidak diinginkan pada remaja.

Adapun, tujuan utama Kejari ini adalah pencegahan pernikahan dini pada remaja, menurunkan kehamilan tidak diinginkan penemuan dan intervensi kasus anemia, pemantauan status gizi remaja putri, pencegahan penyakit tidak menular, meningkatkan kedekatan remaja dengan orang tua dengan saling curhat.

“Inovasi untuk menurunkan angka kehamilan tidak diinginkan, mencegah pernikahan dini, Dinas kesehatan Pacitan berkomitmen mendukung inovasi Kejari ceria ke puskesmas di kabupaten Pacitan,”kata Kepala Dinas Kesehatan dr Eko Budiono dalam video yang diunggah di Youtube Puskesmas Candi.

Inisiatif Kejari ini terdapat berbagai macam kegiatan antara lain simulasi kehamilan, pemberian sugesti atau Neuro Linguistic Programming untuk menanamkan nilai positif yang memadukan aspek kognitif, agama, budaya, dan disiplin ilmu terkait melalui pendekatan sharing, nonton bareng film edukatif, komunkasi dua arah, pelatihan pengukuran Lingkar Lengan Atas.

Inisiatif ini mampu membangkitkan kesadaran khususnya kepada kelompok remaja putri tentang pentingnya pengetahuan dan pemahaman akan resiko pernikahan dini serta bagaimana menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dengan pendekatan lokal yang dapat diterima secara mudah.

Munculnya Inisiatif Kejari ini memberikan dampak positif terhadap pelayaan publik yang signifikan antara lain menurunya kasus pernikahan dini dan kehamilan tidak diinginkan pada remaja, meningkatnya jumlah remaja yang teredukasi kesehatan reproduksi, persiapan pranikah dan buku KIA, meningkatnya jumlah remaja yang terpantau status gizinya, menurunya kejadian anemia pada remaja dan meningkatnya jumlah kunjungan konseling remaja.