Refleksi Dua Tahun Bencana Besar, BPBD Pacitan Ajak Masyarakat Gencarkan Reboisasi

oleh -1 Dilihat
Hutan di Pacitan. (Dok.Pacitanku)
Hutan di Pacitan. (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan mengajak masyarakat untuk menggencarkan gerakan penghijauan alam atau reboisasi untuk mencegah bencana seperti yang terjadi pada akhir bulan November 2017 yang lalu.

“Jadi sebagai refleksi bencana 27-28 November 2017, hari ini sudah dua tahun, dan yang namanya bencana pasti terjadi, kita tidak bisa memungkiri atau tidak bisa menolak, kita yang paling penting harus bisa memahami mengetahui apa yang menjadi ancaman bencana di sekitar kita dan mengurangi risikonya,”kata Kepala Sie Pencegahan dan Kesiapsiagaan Pacitan BPBD Pacitan Diannita Agustinawati, saat dihubungi Pacitanku.com melalui sambungan telepon pada Kamis (28/11/2019).

Perempuan yang akrap disapa Dian ini kemudian menceritakan bencana besar yang terjadi dan membuat 25 warga Pacitan meninggal dunia tersebut terjadi karena saat itu terjadi fenomena badai siklon cempaka yang saat itu mungkin belum sama sekali tidak pernah dibayangkan.

“Karena kebetulan untuk siklon cempaka itu memunculkan atau meningkatkan permukaan air laut yang naik ke daratan, dan kemudian dipicu dengan adanya hujan dengan intensitas yang tinggi, sehingga mengakibatkan yang seharusnya hujan itu turun selama satu bulan itu, pada waktu itu cuma turun sekitar dua hari,”jelas Dian.

Sehingga, kata dia,  dengan adanya hujan yang seperti itu, artinya ternyata wilayah Pacitan secara keseluruhan belum siap menerima intensitas hujan yang sangat tinggi.

Untuk mencegah peristiwa tersebut terulang kembali, Dian mengajak masyarakat untuk menggencarkan gerakan penghijauan kembali atau reboisasi.

“Mungkin mulai saat ini masyarakat yang ada Pacitan jangan senang untuk menebang pohon tetapi senanglah untuk menanam pohon. Itu bisa kita jadikan salah satu referensi kita, bahwa menanam pohon itu sangat luar biasa sekali, reboisasi dan lain sebagainya. Jadi kembalikan fungsi alam kita seperti semula,”ungkapnya.

Dian kemudian mengutip pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jenderal Doni Monardo bahwa jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita.

“Menurut Jenderal Doni Monardo, Kepala BNPB, beliau saat ini selalu memberikan slogan atau mendengungkan, memviralkan kita jaga alam, alam jaga kita. Karena ya itu tadi, kalau seumpamanya alam itu kita rusak, suatu saat alam itu akan merusak wilayah yang ada di sekitar kita,”ungkap Dian.

Khusus di Pacitan, imbuh Dian, terkait kebencanaan itu sendiri bukan hanya tanggung jawab dari BPBD, tetapi semua masyarakat, OPD, pemerintah, dunia usaha.

“Jadi jangan selalu menunggu program pemerintah, karena dengan semua keterbatasannya, dengan kesadaran masyarakat marilah kita selalu menanam pohon, menjaga lingkungan dan lain sebagainya. Jadi biar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,”jelasnya.

Karena, kata Dian, untuk reboisasi penanaman pohon itu merupakan salah satu saving di saat musim kemarau.

“Jadi kalau di saat musim hujan yang namanya tanaman itu akan banyak memberikan saving di dalam tanah, tapi kalau sekarang kalau posisi tanamannya tidak ada, gimana mau saving air sehingga nanti di musim kemarau kita sangat membutuhkan air tersebut,”pungkasnya.

Pewarta: Dwi Purnawan

Video bencana alam Pacitan tahun 2017