Mbah Sukiman Jadi Pemegang Hak Cipta Tari Kethek Ogleng Tokawi

oleh -4 Dilihat
Penggagas Kethek Ogleng Mbah Sukiman raih penghargaan Bupati Pacitan beberapa waktu lalu. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Kesenian tari kethek ogleng dari Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan akhirnya segera mendapatkan hak cipta dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI.

Berdasarkan surat keterangan status yang diterima Pacitanku.com, Senin (25/11/2019) di Pacitan, permohonan untuk mendapatkan hak cipta tari tersebut dilakukan sejak 4 Desember 2017 yang lalu.

Dalam surat tersebut, dijelaskan tanggal pertama kali diumumkan adanya seni tari Kethek Ogleng tersebut tahun 1963.

Selain itu, juga dijelaskan uraian ciptaan adalah menceritakan tarian gaya perilaku kera dengan jenis ciptaan adalah kode (05-13) dramatic and choreographic works – Tari (Sendra Tari). Dalam surat tersebut juga dituliskan sedang dalam proses verifikasi untuk mendapatkan hak cipta.

Baca juga: Kethek Ogleng Pacitan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2019

Adapun pemegang hak cipta tari kethek Ogleng adalah sang pencipta seni tari tersebut, yakni Sukiman yang beralamatkan di Jelok RT/RW 3/XI Desa Tokawi Kecamatan Nawangan.

Untuk diketahui, Kesenian ini adalah simbol mahakarya dari masyarakat Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan. Biasanya tarian ini dipentaskan pada waktu hajatan masyarakat setempat, atau sering juga ditampilkan saat agenda hari ulang tahun Kabupaten.

Mbah Sukiman (Foto: Screenshoot Youtube)

Akar sejarah adanya kethek ogleng di Tokawi berawal dari sosok bernama Sukiman. Sukiman menciptakan seni Kethek Ogleng tersebut sudah ada sejak tahun 1963. Saat itu, Sukiman yang berprofesi sebagai petani berhasil menciptakan gerak tari Kethek Ogleng saat masih berusia  18 tahun.

Penamaan Kethek Ogleng diambil dari nama binatang yaitu kera dalam bahasa jawa, sementara ogleng berasal dari bunyi gamelan yang berbunyi gleng-gleng.

Perkembangan tari Kethek Ogleng sendiri juga sudah diakui oleh Pemkab. Terbukti beberapa tahun silam seni tari Kethek Ogleng dimodifikasi dalam seni tari kontemporer yang mengadopsi cerita Kethek Ogleng dengan tajuk Pacitan Bumi Kaloka.

Tarian Pacitan Bumi Kaloka yang terinspirasi dari tari Kethek Ogleng sendiri sudah tampil beberapa kali di tingkat provinsi maupun nasional.

Serunya Festival Kethek Ogleng 2018. (Foto: Dok Sanggar Condro Wanoro)

Kini setiap tahun juga digelar pementasan Kethek Ogleng dalam rangka lahirnya kesenian tersebut, dihitung sejak tahun 2017 lalu, pementasan yang digelar di Monumen Jenderal Soedirman tersebut sudah digelar dua kali dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat, pemerintah dan pemerhati seni budaya.