Menikmati Gurihnya Kolong Asli Pacitan dari Desa Bolosingo

oleh -47 Dilihat
Kolong khas Pacitan. (Dok Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Pacitan, selain dikenal dengan banyaknya obyek wisata, juga dikenal dengan daerah penghasil singkong dan olahannya. Tentunya selain olahan singkong untuk nasi thiwul, beberapa masyarakat di Pacitan memanfaatkan bahan baku singkong untuk pembuatan camilan khas Pacitan, salah satunya adalah Harun.

Harun adalah pemilik usaha pembuatan olahan singkong “Barokah” yang terletak di Legok, Desa Bolosingo, Kecamatan Pacitan.

Saat berbincang dengan Pacitanku.com, Sabtu (23/11/2019), Harun menceritakan produk olahan singkong yang dibuat tersebut diolah menjadi sejumlah kue dan kuliner untuk camilan.

Saat mengunjungi tempat produksi dirumahnya, ada dua tempat yang digunakan untuk memproduksi kue olahan singkong tersebut. Yang pertama adalah gudang bahan baku singkong, yang terdiri dari berkarung-karung tepung dan perasan singkong. Kemudian yang kedua adalah tempat produksi yang terdiri dari sejumlah peralatan produksi serta hasil jadi produksi olahan singkong.

“Iya mas, kami membuat arak keling, kemudian kolong enak dan ceplus, semuanya berbahan olahan singkong yaitu perasan singkong yang kemudian menjadi pati sebagai bahan baku utama,”katanya.

Harun sendiri sudah sekitar 10 tahun menekuni usaha home industry olahan singkong yang dikerjakan dirumahnya di Desa Bolosingo. “Sudah sekitar 10 tahun ini mas menekuni, untuk memperlancar kami mempekerjakan dua karyawan membantu proses produksi,”ungkapnya.

Salah satu hasil olahan singkong dari Harun di rumah produksi barokah adalah kolong enak asli Pacitan. Kolong enak ini, lebih renyah dan lebih gurih, mirip seperti kolong klitik, tetapi dengan tekstur yang lebih halus.

Kolong adalah sejenis camilan yang berasal dari ketela pohon, biasanya penduduk setempat menggunakan singkong atau ketela pohon jenis Pandesi untuk dijadikan kolong. Dan yang menjadi khas dari kolong adalah rasanya yang renyah.

Untuk bahan baku singkong atau ketela pohon, Harun memilih membeli dari sejumlah daerah di Pacitan.“Kami biasanya juga beli bahan baku singkong dari sejumlah daerah, yakni Donorojo dan Gemaharjo Tegalombo,”ujarnya.

Selain kolong, Harun juga memproduksi arak keling. Arak keling adalah jajanan khas Pacitan dengan bentuk seperti angka 8 dangan campuran gula untuk menambah rasa manis.

Rasanya pun manis. “Untuk kolong enak, biasanya kami jual langsung Rp40 ribu per kilogram, sementara untuk arak keling kami jual sekitar Rp35 ribu per kilogram,”tandas Harun.

Untuk pemasaran Harun menceritakan berbagai produknya tersebut dijual ke sejumlah toko dan warung makan di Pacitan secara rutin.

Selain itu, biasanya, arak keling dan kolong ini paling banyak diminati untuk hajatan pernikahan.

“Beberapa waktu lalu saat Pak Bupati menikahkan anaknya juga memesan kue jajanan arak keling dan kolong kesini mas, biasanya yang memesan ya toko atau pusat oleh-oleh di Pacitan,”pungkasnya.

Selain rumah produksi milik Harun, ada beberapa warga yang menggantungkan hidupnya dengan memproduksi camilan ini sehingga kolong menjadi salah satu produk di Desa Bolosingo ini, seperti “Langgeng Putri” dan “Tri Wigati.”

Reporter: Dwi Purnawan
Foto: Sulthan Salahuddin