Cerita Tumardi Tulakan Bangkitkan Asa Usai Alami Kecelakaan Kerja

oleh -0 Dilihat
Tumardi

Pacitanku.com, TULAKAN – Namanya adalah Tumardi. Orang-orang akrab memanggil dirinya dengan Sangkar. Pria yang tinggal di RT/RW 01/10, Dusun Pojok, Desa Wonoanti, Kecamatan Tulakan ini kini hidup sendirian setelah ibu yang dicintainya meninggal dunia.

Pria kelahiran  15 Juni 1967 juga sempat mengalami kondisi yang terpuruk. Kepada petarung kehidupan, Tumardi menceritakan dirinya lemah tak berdaya setelah mengalami kecelakaan kerja.

“Akibat kecelakaan kerja tersebut, Mas Tumardi divonis tulang belakang patah, sehingga tidak bisa berjalan dan harus duduk di kursi roda,”kata ketua komunitas petarung kehidupan, Susilo, baru-baru ini.

Tak hanya itu, bahkan Tumardi juga semakin mengalami kepedihan tatkala harus menerima kenyataan ibu tercinta meninggal dunia.

“Disamping itu, dalam merintis usaha, beliau tidak pernah menemukan kesuksesan, akibatnya ia pernah mau bunuh diri akibat rentetan kejadian dalam hidupnya tersebut,”jelasnya.

Kondisi rumahnya pun, kata Susilo, kondisinya bagian atap mau roboh, dan dinding toiletnya belum ada.

Atas kondisi tersebut, Susilo kemudian menceritakan setelah Tumardi bertemu komunitas petarung kehidupan, Tumardi mendapatkan berbagai nasehat dan kini kembali bersemangat untuk hidup dan menjalani kehidupan.

“Setelah bertemu dengan petarung kehidupan, dengan nasehat yang diberikan, tumardi kembali smangat untuk memulai hidup dengan khusuk,masih mampu bangkit dan berjuang demi kelangsungan hidupnya, bahkan beliau sekarang lebih tekun dalam beribaha daripada sebelumnya,”jelasnya.

Suilo mengatakan, pihaknya saat ini bersama relawan berupaya melakukan renovasi rumah Tumardi tersebut untuk sedikit mengurangi beban dalam hidupnya.

“Insya Allah atas doa dan dukunganya panjenengan semoga niat baik kami beserta teman-teman Relawan untuk renovasi rumah mas Tumar dapat berjalan dengan lancar tidak ada halangan suatu apapun,”ungkapnya.

“Apabila sahabatku ada yg berkenan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini kami mewakili mas Tumar hanya mengucapkan banyak-banyak terimakasih, semoga Allah SWT membalas kebaikan panjenengan di Yaumil kiyamah nanti,”pungkasnya.

Pewarta: Agus Hermawan
Penyunting: Dwi Purnawan