Pacitan Terima Penghargaan Swasti Saba Wistara dari Kemenkes RI

oleh -1 Dilihat
Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menerima penghargaan Swasti Saba wistara Kabupaten/Kota Sehat. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, JAKARTA – Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menerima penghargaan Swasti Saba wistara Kabupaten/Kota Sehat dari Kementerian Kesehatan RI pada Selasa (19/11/2019).

Penghargaan tersebut diterima Bupati Pacitan Indartato di Gedung Sasana Bhakti Praja kantor Kemendagri pada Selasa (19/11/2019).

Penganugrahan Swasti Saba dihadiri Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Dalam surat keputusan dari Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto, Pacitan memperoleh penghargaan tersebut atas keberhasilannya dalam menyelenggarakan kabupaten/Kota sehat tahun 2019 untuk klasifikasi tahap pengembangan. Hal ini tertuang dalam keputusan Menkes RI nomor HK.01.07/MENKES/664/2019.

Pacitan berhak menerima penghargaan ini bersama 6 Gubernur, 176 Bupati dan Walikota serta 3 orang motivator dari tim pembina yang aktif mengkoordinasikan dan membina seluruh forum Kabupaten/Kota di wilayah provinsinya untuk menyelenggarakan kabupaten/kota sehat.

“Terima kasih kepada segenap masyarakat Pacitan sehingga tahun 2019 ini kita kembali meraih penghargaan Kabupaten Sehat / Swasti Saba Wistara,”kata Bupati Indartato dalam postingannya di Instagram.

Dalam sambutannya, Menkes Terawan berharap agar momentum pemberian penghargaan ini memberikan manfaat dan pemahaman yang sama akan arah dan kebijakan pembangunan kesehatan di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia menuju Indonesia Sehat.

“Tujuan dari Kabupaten/Kota Sehat adalah supaya Kabupaten/Kota bersih, aman, nyaman dan sehat untuk dihuni dan tempat bekerja bagi warganya dengan cara terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain sehingga dapat meningkatkan sarana, produktivitas serta taraf perekonomian masyarakatnya,”kata Terawan.

Lebih lanjut, Terawan mengatakan saat ini pemerintah fokus membahas dua isu penting yaitu stunting dan jaminan kesehatan nasional.

“Angka stunting turun dari 37 persen menjadi 27 persen dalam kurun waktu 6 tahun. Pendekatan Kabupaten atau Kota Sehat, merupakan wujud nyata konvergensi intervensi spesifik dan intervensi spesifik dalam penurunan stunting di Indonesia” ujarnya.

Sedangkan, Mendagri Tito Karnavian membahas isu bonus demografi di Indonesia dalam pidatonya.

“Kita alami problema bonus demografi, yaitu besarnya angkatan kerja, berbeda dari singapura dan jepang yg alami aging population. Ini akan jadi masalah jika tidak segera diatasi karena akan menaikan angka pengangguran” ujar Tito.

Untuk diketahui, penghargaan Kabupaten Kota Sehat (KKS) bukanlah sebuah lomba melainkan apresiasi pemerinta pusat pada pemerintah daerah yang sudah menyelenggarakan KKS sesuai Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2005 dan nomor: 1138/Menkes/PB/VIII/2005.

Penyelenggaraan Program KKS melibatkan banyak lintas sektor dan lintas program melalui Tatanan dalam KKS. Ada 7 tatanan KKS, yaitu Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum; Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi; Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat; Kawasan Pariwisata Sehat; Kawasan Pangan dan Gizi; Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri; serta Kehidupan Sosial yang Sehat

Setiap tahun genap, dilakukan verifikasi KKS tingkat provinsi. Sementara penghargaannya diberikan setiap tahun ganjil.

Penghargaan Kabupaten Kota Sehat/Swasti Saba diselenggarakan sejak tahun 2005, mengacu pada Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2005 dan Nomor:1138/Menkes/PB/VIII/2005.

Tahun 2005 pemberian penghargaan KKS diberikan oleh Wakil Presiden RI. Selanjutnya Pemberian Penghargaan KKS tahun 2007 hingga 2017 diberikan oleh Menteri kesehatan RI bersama dengan Menteri Dalam Negeri.

Pada tahun 2019 terdapat 202 Kabupaten Kota yang mengusulkan untuk diverifikasi oleh Kemenkes, baik verifikasi dokumen maupun verifikasi lapangan di tingkat nasional.

Dari hasil verifikasi lapangan selanjutnya dirapatkan dengan Kementerian Dalam Negeri. Berdasarkan hasil rapat disepakati bahwa penghargaan diberikan kepada pada 177 Kabupaten Kota dan 6 Tim Pembina Provinsi terbaik serta 3 orang influencer tingkat provinsi yang aktif dalam mengkoordinasikan dan membina seluruh forum kabupaten kota diwilayah provinsinya. Para penerima penghargaan diberikan sertifikat yang ditandatangani oelh Menteri Kesehatan RI.