BMKG: Pacitan Diguncang Gempa Jadi Penanda Sesar Grindulu Masih Aktif

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi gempabumi

Pacitanku.com, PACITAN – Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono memiliki analisis terkait kejadian gempa bumi tektonik yang terjadi di Pacitan pada Kamis (7/11/2019) malam WIB.

Diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, pada Kamis, 7 November 2019, pukul 21.27.14 WIB, wilayah Kabupaten Pacitan dan sekitarnya, diguncang gempabumi tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitudo M=3,1. Episenter terletak pada koordinat -8,23 LS dan 111,13 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah tenggara Kota Pacitan pada kedalaman 11 km.

Adapun, dampak gempa tadi malam menunjukkan guncangan dirasakan di wilayah Pacitan, Kebonagung dan Tamperan Kecamatan Pacitan, dalam skala Intensitas II-III MMI, yaitu guncangan dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk yang sedang berlalu. Karena guncangannya dirasakan yang cukup kuat beberapa warga sempat berlarian keluar rumah.

“Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif,”kata Daryono dalam siaran persnya Jumat (8/11/2019).

Melihat lokasi episenternya, Daryono menduga  bahwa pembangkit gempa ini adalah Sesar Grindulu. Sesar ini terbentuk pada zaman kwarter yang berorientasi timurlaut-baratdaya.

“Mekanisme sumber gempa ini adalah sesar geser (strike slip) dengan arah timurlaut-baratdaya. Ini sesuai dengan karakteristik Sesar Grindulu yang memang merupakan sesar geser,”jelasnya.

Dalam beberapa literatur hasil kajian, Daryono mengatakan jalur Sesar Grindulu melintasi lima kecamatan, yakni Kecamatan Bandar, Nawangan, Punung, Arjosari dan Donorojo.

“Sesar mayor sendiri memiliki sesar-sesar minor yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Pacitan. Beberapa ahli menduga Sesar Grindulu yang membelah Kabupaten Pacitan ini strukturnya mencapai lereng Gunung Wilis di Kabupaten Ponorogo,”ungkapnya.

Hasil monitoring BMKG hingga Jumat pagi (8/11/2019) pukul 08.00 WIB belum ada aktivitas gempa susulan. Sehingga, dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.

Namun demikian, Daryono mengungkapkan meskipun gempa ini tidak terlalu berdampak, tetapi gempa dengan pusat di daratan Pacitan menjadi bukti penanda bahwa struktur Sesar Grindulu masih aktif sehingga patut untuk diwaspadai.

“Sayangnya, seluruh jalur sesar ini belum dipetakan secara rinci, sehingga dengan kejadian gempa tadi malam penting tampaknya menjadi momen penting untuk melakukan identifikasi Sesar Grindulu secara lebih komprehensif,”jelasnya.

Daryono mengatakan, jika perlu ada kajian sejarah kegempaan purba (paleoseismologi) yang terekam dalam lapisan batuan yang berusia ribuan tahun sepanjang Sungai Grindulu barangkali dapat membantu memberikan petunjuk mengungkap periodisitas gempa kuat yang pernah terjadi dipicu struktur sesar ini pada masa lalu.

“Kajian perlu dilakukan supaya jangan sampai Sesar Grindulu kecolongan seperti Sesar Opak di Yogyakarta yang ternyata aktif kembali memicu peristiwa gempa besar pada 27 Mei 2006,”papar dia.

Lebih lanjut, Daryono mengungkapkan upaya mitigasi yang perlu dilakukan adalah masyarakat perlu memahami pentingnya bangunan rumah yang strukturnya kuat dan aman saat terjadi gempa bumi.

“Jika struktur tersebut mahal maka ada opsi lain dengan membangun rumah dari bahan ringan seperti kayu dan bambu yang didisain menarik. Gempa bumi tidaklah membunuh dan melukai tetapi bangunan tembok lemah yang rubuh dan menimpa penghuninya yang menimbulkan korban,”tandasnya.

Menurut dia, wilayah Kabupaten Pacitan memang termasuk salah satu kawasan paling rawan gempa tektonik di Jawa Timur. Pacitan masuk kategori risiko tinggi karena berhadapan dengan zona Megathrust selatan Jawa dan juga terletak di jalur Sesar Grindulu.

“Sehingga penting dilakukan kajian bahaya dan risiko gempa di wilayah ini,”pungkasnya.