Sugeng Nugroho: Pengelolaan SDM Jadi Fokus Pengembangan PPPA di Era Revolusi Industri 4.0

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Bakal Calon Bupati Pacitan, Sugeng Nugroho memiliki sorotan khusus terkait tantangan pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Menurutnya, Kabupaten Pacitan membutuhkan sentuhan khusus dalam mencegah anak terpapar pornografi Sejak dini.

Salah satu gagasannya, kata Sugeng, adalah bagaimana mengembangkan ekosistem dan platform bisnis proses  PPPA di tingkat kabupaten.”Maka, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi fokus pengembangan Pembangunan PPPA,”katanya kepada Pacitanku.com, Selasa (29/2019).

“Melihat situasi dan kondisi keberadaan di tingkat Kabupaten Pacitan yang belum tersosialisasi dengan program yang saya maksudkan,”imbuhnya.

Sehingga, salah satu inovasi  PPPA adalah dengan mengembangkan talent management yang dimulai dari proses rekrutmen SDM yang kreatif dan memberikan nilai tambah.

Dalam proses pengembangan melalui informasi yang tergali, Sugeng Nugroho bercerita bahwa data dari PPPA dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan pembangunan PPPA di daerah.

Harapannya untuk melakukan kerja sama dengan Dinas yang terkait dalam mengembangkan Command Center yang diharapkan dapat berintegrasi dengan PPPA.

Sugeng Nugroho juga berharap agar Pemerintah Daerah dengan program PPPA agar dapat melakukan program seperti ini dengan para pengambil kebijakan di daerah,  bupati demi mempercepat pembangunan PPPA.

Sugeng berharap dengan pemanfaatan teknologi, salah satunya dengan video conference pada Rakornas PPPA kali ini mampu mempererat komunikasi antara pusat dengan daerah, menyelesaikan banyak hal yang lebih produktif, dan mengurangi berbagai macam hambatan terkait perempuan dan anak yang biasanya ditemui karena perbedaan waktu dan jarak.

“Kita juga harus saling bahu membahu untuk merespon apa yang bisa dilakukan untuk mencapai impian bersama, yaitu  terwujudnya Kesejahteraan Perempuan dan Anak di tingkat Kabupaten Pacitan,”pungkasnya.

Pewarta: Agus Hermawan
Penyunting: Dwi Purnawan