Pacitan Tampilkan Adaptasi Kethek Ogleng ‘Panji Alas Tokawi’ di Gelar Seni Pertunjukan Remaja Jatim

oleh -0 Dilihat
Penampilan Pacitan dalam rangka Reaktualisasi Seni Pertunjukan Jawa Timur Tahun 2019 pada Senin (21/10/2019) dan Selasa (22/10/2019) di Gedung Serbaguna Kabupaten Bojonegoro. (Foto: IST)

Pacitanku.com, BOJONEGORO – Siswa SMK Negeri 1 Pacitan menampilkan adaptasi seni Kethek Ogleng dengan judul atau lakon “Panji di Alas Tokawi” saat tampil dalam gelar seni pertunjukan remaja.

Acara tersebut digelar dalam rangka Reaktualisasi Seni Pertunjukan Jawa Timur Tahun 2019 pada Senin (21/10/2019) dan Selasa (22/10/2019) di Gedung Serbaguna Kabupaten Bojonegoro.

Acara ini digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur ke-74, yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro.

Untuk diketahui, acara ini diikuti oleh 22 peserta siswa SMA/sederajat berbagai daerah se-Jatim yang tergabung dalam anggota Paguyuban Peminat Seni Tradisi (PPST).

Atas penampilan tersebut, SMKN 1 Pacitan mendapatkan penghargaan penyaji kategori perak dengan mengadaptasi seni Kethek Ogleng Pacitan tersebut.

Yang menarik adalah kemasan sajian pertunjukan yang dirancang oleh Rani Iswinedar dengan cerita Panji yang sangat kuat dimana esensi cerita Panji yang memuat tiga unsur perpisahan, perjalanan saling mencari  dan pertemuan kembali.

Menurut Rani, seperti dalam siaran pers yang diterima Pacitanku.com, Kamis (24/10/2019), unsur perpisahan ditandai dengan berpisahnya Raden Panji dan Dewi Sekartaji ketika Dewi Sekartaji pergi meninggalkan Jenggala saat akan di jodohkan dengan pangeran pilihan Ayahnya ke Alas Tokawi.

Dia mengatakan, perjalanan saling mencari ketika Sekartaji menyamar menjadi Endang Roro Tompe dan Raden Panji merubah perilakunya berbaur dengan kera-kera dan pada akhirnya mereka bertemu kembali di hutan saat Endang Roro Tompe mencari kayu bakar.

“Inti dari lakon Panji di Alas Tokawi sebenarnya mengenang pencipta Kethek Ogleng Pacitan yaitu Mbah Sutiman yang tertarik dengan perilaku kera yang kemudian dijadikan Kesenian Kethek Ogleng yang di kenal hingga saat ini,”kata perempuan yang juga pemilik Sanggar tari Pradnya ini.