Sumberharjo Rencanakan Pengembangan Wisata Situs Watu Lakar

oleh -12 Dilihat
Desa Sumberharjo, Kecmatan Pacitan merencanakan pengembangan situs cagar budaya Watu Lakar. (Foto: IST)

Pacitanku.com, PACITAN – Desa Sumberharjo, Kecamatan Pacitan merencanakan pengembangan situs cagar budaya Watu Lakar yang terletak di desa tersebut.

Rencana pengembangan tersebut disampaikan Kepala Desa Sumberharjo, Kecamatan Pacitan Hariyadi saat mengantarkan pegiat wisata dan budaya Isa Wahyudi atau yang akrab disapa Ki Demang mengunjungi kawasan tersebut pada Kamis (17/10/2019) lalu.

Hariyadi mengatakan pihaknya saat ini sudah membuat perencanaan untuk pembangunan akses jalan menuju ke situs cagar budaya Watu Lakar.

“Akan kami pugar situs cagar budaya dan akan kami jadikan Wisata Alam dan budaya Watu Lakar, rencananya situs cagar budaya Watu Lakar akan dibuat seperti wisata alam yang mana nanti ada areal parkir, rest area, warung makan, toilet, mushola, flying fox , taman dan kolam ikan,”katanya, seperti dalam siaran pers yang diterima Pacitanku.com pada Minggu (20/10/2019).

Rencananya, kata Hariyadi, jalan menuju ke situs utama akan dibuat jalan setapak dan melingkar serta akan di bangun gazebo- gazebo di setiap titip pemberhentian. Ketika sampai di atas pengunjung akan menikmati pemandangan kota dan pantai Pacitan.

“Untuk mengedukasi pengunjung akan kami buat banyak narasi dan sejarah mitologi Watu Lakar ini. Harapannya ketika situs Eatu Lakar akan di bukan dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan serta taraf hidup masyarakat desa sini dan untuk menambah PAD Desa Sumberharjo,”jelas dia.

Saat ini, Hariyadi mengatakan progresnya sudah sampai pembangunan akses jalan menuju situs cagar budaya tersebut.

Bahkan hariyadi berharap, dengan di bukanya wisata alam Situs Cagar Budaya Watu Lakar ini bisa membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Desa Sumberharjo dengan cara masyarakat bisa membuka kios oleh oleh ,toilet umum.

“Masyarakat juga bisa menampilkan ragam macam kesenian Pacitan. Saat ini juga sudah dilakukan kerjasama pemilik lahan untuk membuka tempat wisata tersebut,”tandasnya.

Sementara, Ki Demang mengatakan columnar joint yang merupakan batu rekahan dalam gugusan dari Geopark Gunung Sewu yang membentang mulai dari gunungkidul sampai Trenggalek mempunyai strultur dan pola yang berbeda di Pacitan.

“Digambarkan dalam bentuk taing-tiang prisma sejajar yang pada umumnya terbentuk pada  aliran basalt dan kadang-kadang terdapat pada batuan lain, dan pola khusus ini dihasilkan akibat pendingan. Columnar joint biasanya ditemukan di daerah intrusif dangkal atau ektrusif tubuh batuan beku, secara umum terdapat pada basaltik, sill, dike dan aliran lava (lava flows),”jelasnya.

Namun demikian, Ki Demang mengatakan tidak begitu bagi masyarakat Desa Sumberharjo. Mereka punya cerita sendiri tentang sejarah dan asal usulnya.

“Situs ini terbentuk karena pada zaman dahulu ada seorang waliyullah yang akan membangun sebuah masjid di wilayah tersebut dan mitosnya konon pembangunannya dibantu oleh pasukan bangsa ghaib tetapi pembangunan masjid itu terhenti karena suatu hal yang tidak diketahui,”ungkapnya.

Menurut Ki Demang, mitos yang beredar di kalangan masyarakat, desa tersebut ada yang mengatakan kalau di dalam area situs tersebut masih tersembunyi harta karun berupa emas batangan peninggalan Presiden Soekarno.

“Yang dianggap situs megalitikum tersebut sampai saat ini masih tetap menjadi misteri terlepas benar atau tidaknya mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Terlepas dari istilah apa yang di sebut di Sumberharjo maka di areal tersebut masih banyak dijumpai satwa liar seperti landa , burung kicau, dan ular,”pungkasnya.

Selain di Sumberharjo, bebatuan mirip Watu Lakar juga terdapat di tempat lain di Pacitan, seperti di Desa Petungsinarang, Kecamatan Bandar yang disebut Curug Watu Senthe.