Semaraknya Atraksi Kethek Ogleng di Gelar Seni Budaya Lokal Bawaslu Pacitan

oleh -0 Dilihat
Atraksi penampilan para penari seni budaya Kethek Ogleng yang bergerak lincah menghibur masyarakat yang datang di alun-alun Pacitan pada Sabtu (19/10/2019) malam. (Foto: Putro Primanto/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Atraksi penampilan para penari seni budaya Kethek Ogleng yang bergerak lincah menghibur masyarakat yang datang di alun-alun Pacitan pada Sabtu (19/10/2019) malam.

Puluhan penari berpenampilan kera putih yang merupakan seni asli Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan tersebut cukup menarik perhatian siapapun yang datang di alun-alun Pacitan.

Tak hanya Kethek Ogleng, penampilan atraktif nan menghibur juga ditampilkan grup seni Ronthek Laskar Maghribi Desa Mentoro. Kekompakan dan padunya gerakan ronthek tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Pacitan.

Kedua seni budaya tersebut, Kethek Ogleng dan Ronthek Laskar Maghribi bahkan menampilkan atraksi kolaboratif yang menghibur masyarakat Pacitan malam itu.

Baca juga: Bawaslu Pacitan Gelar Sosialisasi Pengawasan Pilbup

Tidak hanya dua seni budaya tersebut, seni Wayang Combo Ki Dalang Fajar Arianto dari sanggar Unggul Pamenang juga menjadi salah satu daya tarik dalam acara bertajuk gelar seni budaya lokal Pacitan dan sosialisasi tugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pacitan dalam pengawasan Pemilu atau Pilkada.

Mengusung lakon “Bedo Rongko Tetep Bolo” Ki Dalang Fajar menampilkan cerita apik dalam bentuk wayang Combo untuk menggambarkan pesta demokrasi yang akan digelar di Pacitan dalam waktu dekat.

Untuk diketahui, seni wayang Combo adalah kesenian lokal Pacitan yang berupa kombinasi dari wayang Kulit dengan wayang Suluh. 

Pegiat Komunitas Pengembangan Sosial Budaya Pacitan, Agoes Hendriyanto mengapresiasi Bawaslu Pacitan yang mengangkat seni budaya lokal untuk sosialisasi dalam agenda pesta demokrasi.

“Sangat tepat Bawaslu menempatkan kami sebagai pegiat seni di tengah-tengah arus Pilkada, hal ini akan menjadikan kita sebagai pegiat seni tidak dapat diakuisisi oleh salah satu pihak, baik kelompok, golongan, parpol, maupun calon bupati dan wakil bupati nantinya,”kata pria yang aktif dalam melestarikan seni budaya Kethek Ogleng ini.

Sementara, Bakti Sutopo yang juga pelestari seni budaya Kethek Ogleng menyebut masyarakat merespon dengan baik agenda pelestarian budaya tersebut sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah.

“Bawaslu sangat tepat sekali, sebagai masyarakat kami merespon baik dan mendukung terhadap kegiatan malam ini, selain itu pelestarian kesenian lokal yang dikemas dalam acara juga mewujudkan komitmen bahwa pemerintah mendukung dan menguri-uri budaya lokal kita,”katanya.

Sebelumnya diberitakan di Pacitanku.com, Bawaslu Paciyan mengadakan kegiatan tersebut sebagai sosialisasi peran bawaslu dalam pilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Pacitan.

Pewarta: Putro Primanto
Penyunting: Dwi Purnawan