Angka Perceraian di Pacitan Bertambah, Apa Penyebabnya?

oleh -1 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Tren angka perceraian di Kabupaten Pacitan terus mengalami peningkatan setiap tahun. Data terbaru dari Pengadilan Agama (PA) Pacitan menunjukkan data tahun 2018, angka perceraian di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Pacitan sebanyak 1071 perkara. Sementara pada tahun 2019, sampai pada bulan Oktober telah tercatat sebanyak 1066 perkara.

Kepala PA Pacitan, dalam siaran pers Pemkab Pacitan yang dikutip Pacitanku.com pada Sabtu (19/10/2019) mengatakan masalah ini menjadi perhatian bersama, mengingat yang menjadi penyebabnya adalah ekonomi.

Menurut Sumarwan, penyebab faktor ekonomi tersebut inilai terbalik. Dia kemudian membandingkan dengan zaman dulu, kondisi ekonomi sekarang tentu lebih banyak kesempatan yang dapat dipilih untuk memperbaiki ekonomi keluarga.

Sayang, disisi lain PA tidak memiliki kesempatan untuk aktif dalam upaya preventif. Hal itu, kata dia terbentur masalah kewenangan dan anggaran. Meski pun disisi lain Kabupaten Pacitan masih menduduki posisi ke-4 terkait angka perceraian ini di wilayah eks Karesidenan Madiun.

Sumarwan mengatakan pihaknya membuka tangan selebar-lebarnya, jika ada satu inovasi yang dapat mendukung PA pada langkah preventif tersebut.

Menurut Sumarwan, jika ditinjau dari penyebab, perceraian dapat disebabkan oleh banyak faktor, ekonomi mungkin hanya sebagai kambing hitam belaka. Bisa karena pengetahuan masyarakat yang rendah, pergaulan, lingkungan dan lain sebagainya yang dapat disikapi dengan berbagai sosialisasi.

“Pola hidup, gaya hidup dan pengetahuan agama serta kesiapan berumah tangga mungkin menjadi masalah yang sebenarnya,”jelasnya.

Sementara, salah satu wanita yang pada akhirnya mengakhiri hubungan pernikahan dengan suaminya di Kecamatan Pacitan menuturkan salah satu alasan dirinya bercerai adalah pekerjaan suami yang serabutan dan dirinya sebagai Guru Tidak Tetap (GTT).

Wanita berusia 37 tahun yang enggan disebutkan namanya ini lebih memilih mengakhiri hubungan pernikahan yang ia bina 17 tahun lamanya. Alasan tersebut ternyata membuat hubungan rumah tangga mereka tidak harmonis. “Saya rasa ini adalah pilihan terbaik,”kata wanita tersebut.