LKP Seni Pradapa Loka Bhakti Gelar Pentas Bulan Ndadari Edisi ke-5

oleh -0 Dilihat
Pentas Bulan Ndadari. (Foto: Dok LKP Pradapa Loka Bhakti)

Pacitanku.com, PACITAN – LKP Seni Pradapa Loka Bhakti kembali akan menggelar pentas seni bertajuk “pentas bulan ndadari” yang akan digelar pada Sabtu (28/9/2019) di Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku, Pacitan.

Direktur LKP Seni Pradapa Loka Bhakti Dr Deasylina da Ary, dalam keterangan persnya Jumat (27/9/2019) di Pacitan mengatakan pemilihan nama Bulan Ndadari didasarkan pada konsep peristiwa kehidupan di desa pada masa lampau.

“Jauh sebelum tenaga listrik masuk dan tersebar hingga ke pelosok-pelosok desa, masyarakat desa sangat menantikan datangnya bulan purnama. Pada saat inilah hampir semua masyarakat keluar rumah untuk berkumpul, bercengkerama, dan bergembira menikmati terangnya cahaya bulan,”katanya.

Lebih lanjut, Deasylina mengungkapkan bahwa bulan purnama menjadi peristiwa penting bagi kehidupan di desa, karena pada saat itu interaksi dan sosialisasi terjadi di antara mereka.

“Bulan purnama adalah sarana pusat kegiatan dan kegembiraan masyarakat di kala itu. Konsep dari peristiwa bulan purnama inilah yang menjadi ide dasar lahirnya nama Pentas Bulan Ndadari,”ujar perempuan yang merupakan Doktor di bidang penciptaan seni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini.

Persiapan Pentas Bulan Ndadari ke-5

Pentas Bulan Ndadari sendiri, kata Deasylina, telah 4 kali terlaksana, yakni di tahun 2013, 2014, 2015, 2017. Dan tahun ini, imbuhnya, adalah penyelenggaraan yang ke-5, dengan bentuk sebuah festival seni pertunjukan dari, oleh, dan untuk anak-anak, di panggung terbuka yang terletak di tengah-tengah alam pedesaan.

“Tamu yang datang pada malam festival seni pertunjukan anak ini adalah masyarakat desa beserta tokoh-tokoh desa, orang tua/wali anak didik LKP Seni PLB, pejabat-pejabat daerah dan para penikmat seni dari luar daerah di antaranya dari Yogyakarta, Surakarta, Malang, Kediri, Bandung, dan bahkan dari Malaysia,”jelasnya.

Pentas Bulan Ndadari ini, kata dia, selain bertujuan sebagai ajang laporan kemajuan anak didik kepada orang tua dan masyarakat, tetapi juga bertujuan untuk mendidik anak-anak tentang bagaimana mengelola dan menyelenggarakan seni pertunjukan.

“Hal ini ditunjukkan bahwa semua pelaku dalam pementasan tersebut mulai dari perencana, pementas, dan pendukung adalah anak didik LKP Seni PLB sendiri. Anak-anak dapat belajar bagaimana menyelenggarakan pertunjukan yang baik, berinteraksi, bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat, bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban, disiplin, bekerja sama, meminta pertolongan, dan lain-lain,”paparnya.

Selain itu, kata dia, pentas seni ini diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya berarti memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari sesuatu yang akan berguna bagi kehidupannya kelak, seperti belajar mengendalikan diri, belajar berempati pada orang lain, bersikap toleransi, keinginan untuk berbagi, dan lainnya yang akan berhubungan dengan kecerdasan emosinya.

Selain itu, Pentas Bulan Ndadari juga merupakan sarana ataupun wadah anak-anak untuk berbahagia bersama teman-temannya, karena tugas utama anak-anak adalah berbahagia.

Menurutnya, anak-anak yang bahagia akan mudah menerima dan menyerap beragam informasi yang diterima panca inderanya. Mereka berani untuk mengeluarkan pendapatnya tanpa takut disalahkan. Anak-anak juga memiliki rasa nyaman dan aman, juga merasa diakui dan dihargai.

Anak yang bahagia, katanya, akan mudah menciptakan kreatifitas-kreatifitas dan mampu berpikir jernih. Ketika anak-anak sudah menghabiskan masa kecil mereka dengan bahagia, jati diri dan karakter akan tertanam sejak dini.

“Kami memandang hal ini penting bahwa pendidikan seni ini dapat mendukung dan memperkuat pendidikan yang anak dapatkan dari sekolah, dimana memberikan ruang lebih bagi kreatifitas serta untuk pengembangan budi pekerti dan karakter anak dengan kegiatan langsung,”kata Lina.

Adapun, tujuan akhirnya, imbuh Lina, adalah menumbuhkan spirit kemandirian dan jiwa kepemimpian (leadership) dalam diri anak. Hal itu senada dengan Konsep Ki Hadjar Dewantara tentang esensi Pendidikan Indonesia, yang kemudian diadopsi menjadi prinsip utama pendidikan nasional kita, yaitu membentuk manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang mempunyai karakter bangsa Indonesia yang berbudaya.

“Semoga Pentas Bulan Ndadari ini mempunyai makna bagi Kita Semua, kami berkewajiban untuk mendidik anak-anak kita untuk menjadi anak yang cerdas, berkarakter dan paham dengan seni budaya sendiri,”pungkasnya.