Ronny Wahyono Salurkan Air Bersih untuk Warga Tulakan

oleh -0 Dilihat
SALURKAN AIR BERSIH. Ronny Wahyono dan tim saat menyalurkan air bersih untuk warga Tulakan. (Foto: Agus Hermawan/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, TULAKAN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) masa bakti 2014-2019 Ronny Wahyono menyalurkan bantuan air bersih untuk warga di sejumlah titik di Kecamatan Tulakan pada Jumat (6/9/2019).

Pria yang digadang-gadang maju menjadi Calon Bupati Pacitan ini menyalurkan bantuan di sejumlah titik, diantaranya di Dusun Krajan, Dusun Meling, Godek Kulon, Godek Wetan di Desa Jetak dan di Dusun Kalimojo di Desa Nglaran di Kecamatan Tulakan.

Kegiatan penyaluran bantuan air bersih disambut oleh warga setempat yang berjumlah kurang lebih 1000 warga.

Saat menyalurkan bantuan, Ronny didampingi sejumlah relawan pemenangan dengan menyalurkan air lima truk engkel yang dimuati toren, dimana setiap toren berkapasitas 1500 liter kepada warga di kawasan Tulakan tersebut.

Dikonfirmasi di sela penyaluran air bersih, Ronny menuturkan penyaluran air bersih akan disumbangkan kepada warga Dusun dan Desa, Kecamata Tulakan yang mengalami kekurangan air bersih.

“Setelah saya mendapatkan informasi,  ada warga didaerah Desa Jetak dan Desa Nglaran kecamatan Tulakan yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, saya berinisiatif memberikan bantuan air bersih,”kata dia.

Lebih lanjut, Ronny mengatakan selain untuk membantu warga masyarakat yang membutuhkan air bersih, kegiatan tersebut merupakan prioritas dari program “Bersama Kita Bisa.”

Dia mengatakan kegiatan tersebut difokuskan untuk membantu warga masyarakat diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan yang sedang dilanda kekeringan, sehingga warga tidak mengalami lagi kesulitan air bersih.

”Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan meringankan warga setempat yang kesulitan air bersih,”tandas putra (alm) Sujono, Bupati Pacitan masa bakti 2005-2010 ini.

Selama satu bulan ini Ronny menyalurkan bantuan air bersih diseluruh Kabupaten Pacitan bagi warga disetiap dukuh atau dusun yang membutuhkan air bersih.

Sementara, Ketua RT/RW 01/I Dusun Krajan, Desa Jetak, Kecamatan Tulakan Supriyono mengatakan di kawasan tersebut ada 400 lebih warga yang membutuhkan air bersih.

“Alhamdulillah dengan kehadiran Pak Ronny dan para tim relawan hadir memberikan bantuan penyaluran air bersih,”ujar dia.

Sementara, salah satu tim relawan Ronny Wahyono, Sugiharto yang  mengerahkan para relawannya ikut membantu mengkondisikan kegiatan tersebut.

Ronny didampingi tim saat mengisi penampungan air bersih warga Tulakan. (Foto: Agus Hermawan/Pacitanku.com)

“Saya merasa terpanggil melihat kondisi warga masyarakat yang memang betul- betul membutuhkan air bersih, sebab air merupakan alat vital bagi kehidupan bagi manusia,”kata Sugi.

Seperti diwartakan sebelumnya, Di Pacitan, potensi kekeringan tahun ini lebih parah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2018, BPBD Pacitan mencatat kekeringan di 25 desa, namun tahun ini jumlahnya membengkak menjadi 49 desa sebagai dampak kemarau yang lebih awal datang.

Desa-desa itu, mayoritas mengalami kering kritis, sedangkan beberapa yang lain kategori kering langka. Desa yang dikategorikan kering kritis artinya tidak memiliki ketersediaan air bersih sama sekali, sedangkan kering langka pada dasarnya masih memiliki sumber air, namun dalam jumlah terbatas dan hanya bisa memenuhi kebutuhan air dalam jangka waktu tidak lama.

Berdasarkan data dari BMKG, musim kemarau akan terjadi pada Juli hingga Oktober mendatang. Bahkan, status kekeringan kali ini telah ditetapkan sebagai bencana darurat. Selain di Pacitan, musim kemarau membawa dampak kekeringan hampir di seluruh wilayah di Jawa Timur.

Pewarta: Agus Hermawan
Penyunting: Dwi Purnawan