Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan berkomitmen mendongkrak pengembangan ekonomi kreatif melalui potensi wisata yang ada di Pacitan.
Kepala Diparpora Pacitan, Endang Surjasri, saat membuka Pancer Dorr Summer Festival mengatakan, pesatnya perkembangan ekraf di Pacitan dipicu oleh potensi wisata alam Pacitan yang melimpah.
Sehingga, dirinya berharap, 11 destinasi wisata yang dikelola oleh Diparpora, dan 35 desa wisata semua berpotensi menjadi ajang pengembangan ekraf.“Disparpora akan menggarap ekraf Pacitan yang mempunyai daya ungkit, daya tahan dan daya saing,” kata Endang di Pacitan akhir pekan lalu.
Lebih lanjut, Endang mengatakan Pacitan memiliki banyak potensi ekonomi kreatif, seperti ditemukannya daerah purba manusia modern, memiliki sejarah Panji sebagai akar budaya, belasan pantai terbaik di Jawa Timur, serta kawasan Geopark Gunung Sewu.
Sementara, CEO Insipire Group, Isa Wahyudi menilai, perlunya merumuskan semacam roadmap strategi pengembangan ekraf Pacitan.
Salah satu stakeholder yang bisa digarap adalah kaum milenial. Pasalnya, kaum milenial yang menguasai pasar industri 4.0 secara digital mengerti pasar wisata dan budaya media.
Isa optimistis ekraf Pacitan jika mampu mengembangkan potensi lokal, punya daya tarik dan nilai tambah (value add) dibanding dengan daerah lain karena harus sejalan dengan wisata dan budaya.“Pacitan harus punya city branding sebagai ikon ekraf yang iconic, menarik dan khas,” ujarnya.
Sementara, Ketua panitia Pancer Dorr Summer Festival, Nur Ichwan mengatakan, festival yang digelar itu bertujuan untuk menyatukan komitmen bersama dalam menciptakan karya dan ekonomi kreatif, menunjang minat kunjungan wisata, dan meningkatkan keseteraan masyarakat Pacitan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pancer Dorr Summer Festival yang digelar pada Kamis (1/8/2019) hingga Minggu (4/8/2019) di Pacitan, Jawa Timur sebagai sarana temu pelaku ekonomi kreatif (ekraf).
Pameran ekraf yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Diparpora) Pacitan itu sebagai ajang bagi para pelaku ekonomi kreatif, mulai sub sektor seni pertunjukan, craft, fashion, kuliner, desain, radio TV, fotografi dan seni rupa.
Selama berlangsungnya festival, pelbagai kegiatan digelar. Antara lain, sarasehan ekraf, on air JTV, penyerahan penghargaan HAKI para pelaku ekraf, lomba tari tradisional dan modern, fashion show, flashmob, serta pentas ethnic colaboration, dance dan music competition, serta festival musik etnik. (Adi)
