Cerita Mantri Kesehatan di Pacitan yang Kembangkan Lembaga Pendidikan di Pelosok Desa

oleh -7 Dilihat
MERINTIS SEKOLAH. Akhmad Ikhsan saat berjumpa dengan murid SMP Hasyim Asyari Tulakan. (Foto: Rojihan)

Pacitanku.com, TULAKAN – Sosok Ahmad Ikhsan, seorang mantri kesehatan di Kabupaten Pacitan ternyata turut berperan dalam membantu mencerdaskan bangsa dengan mendirikan lembaga pendidikan.

 Tepatnya di wilayah Kecamatan Tulakan, awalnya banyak anak putus sekolah di tingkat dasar saat itu, sekitar sebelum tahun 1997. Tak hanya itu, kurangnya kemampuan dari sisi ekonomi membuat masyarakat di kawasan tersebut terpaksa tak bisa melanjutkan kejenjang lebih tinggi.

Namun setelah berdirinya Lembaga Pendidikan di kawasan tersebut yaitu SMP Hasyim Asy’ari di Dusun Krajan, Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, pelan-pelan persoalan ini mulai diselesaikan.

Salah satunya adalah berkat upaya yang kuat dari seorang mantri kesehatan dan Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Akhmad Ikhsan. Saat itu, dirinya pada tahun 1997-1998 saat melakukan survei gizi keluarga kurang mampu di daerah tersebut, dirinya melihat usia dini tak lagi sekolah bahkan tak sedikit menikah dini.

“Dari situlah saya tersentuh dan melihat anak-anak usia sekolah ndak sekolah, terus saya tanya banyak orang tua mereka, alasannya karena jarak sekolahan ke kecamatan maupun kota sangat jauh,”katanya pada Rabu (17/7/2019).

Dia kemudian berpikir untuk memutus lingkaran kemiskinan melewati pendidikan, tentu akan berbeda jika anak-sekolah. “Dan alhamdulillah terialisasi”ungkapnya terlihat mata berkaca-kaca teringgat pada masa itu,”ujar dia lagi.

Baca juga: Di Tangan Mantri Kesehatan di Tulakan ini, Sampah Organik Diubah Jadi Makanan Ternak

Atas upaya tersebut, kemudian Ikhsan berupaya mengumpulkan berbagai tokoh masyarakat, guru, bahkan perangkat desa untuk mendirikan Lembaga Pendidikan di daerah tersebut, agar anak-anak desa bisa mencapai cita-citanya seperti daerah yang lain.

Pada akhirnya, upaya yang dilakukan ahirnya tak sia-sia pada tahun 1998 berdirilah Lembaga Pendidikan SMP Hasyim Asy’ari dan berkembang sampai saat ini, hingga ratusan siswa, mencetak lulusan yang tak kalah dengan yang lainnya bertempat di berbagai leading sector.

Pada selasa (16/7/2019) lalu, Ikhsan menyambangi sekolah tersebut becakap-cakap dengan sejumlah guru, serta memberikan motivasi kepada murid agar terus semangat bahwa meski orang desa dapat sukses untuk mencapai cita-cita serta menguasai beebagai bidang.

Wakil Kepala SMP Hasyim Asy’ari  Joko Winarno mengatakan berkat perjuangan Ikhsan anak-anak bisa sekolah bahkan luar Desa Kalikuning. “Bukan hanya perintis berdirinya sekolah ini saya namun pak ikhsan memfasilitasi semuanya, beliau sangat getol mendirikan sekolah SMP ini,”ujarnya.

Selain itu mantan Kepala Desa Kalikung Periode 2007-2019 Suratman mengatakan mewakili warga desa mengungkapkan terimakasih kepada Ikhsan, pasalnya denga jasanya banyak membawa perubahan diantaranya sektor pendidikan.

“Saya mantan kepala desa kalikuning menucapkan banyak beribu terimakasih kepada bapak akhmad ikhsan karena dengan jasa beliau, bantuan beliau mendirikan, SMP Hasyim Asy’ari dan merintis Ma Ma’arif dapat membantu anak-anak yang semuala tidak mampu sekolah karena jarak sekolah jauh, dapat melanjutkan di sekolahan tersebut,”katanya.

Terpisah, Mantan Kepala Dinas Cabang Kecamatan Tulakan Sulistio mengatakan jasa Ikhsan, selain mendirikan SMP yang berada di kalikuning, Ikhsan Juga pendiri salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di kecamatan tulakan yaitu SMK Diponegoro yang sampai saat ini juga berkembang pesat.

“Pak Ikhsan itu juga ikut mendirikan SMK Diponegoro mulai membeli tanah hingga yang lainnya,”tandasnya.

Sulis sempat kaget dengan pola pikir yang dilakukan Ikhsan pasalnya dunia pendidikan yang diperjuangkannya itu menurutnya bertolak belakang dengan profesi serta basic-nya pada saat itu yang masih sebagai ASN mantri kesehatan.

“Saya itu tidak sampai mikir sejauh itu, soalnyakan dia orang kesehatan kok sampi beli tanah untuk didirikan sekolah, bahkan sempat tanya saya ini beneran atau bercanda, dan alhamdulillah sampai saat ini beekembang dengan baik,”tukasnya.

Berkat peran Ikhsan, Sulis mengatakan sekitar tahun 2000 ia merintis SMK Diponegoro mulai pembelian tanah yang seluas 1 hektar hingga pembangunan, selain itu ia juga layak disebut sebagai tokoh Pendidikan, menurutnya selama ini tidak ada yang membandinginya dalam kepedulian pendidikan kususnya di wilayah Kecamatan Tulakan.

“Sekitar tahun 2000 dia juga membeli tanah dan mendirikan SMK Diponegoro, dia sangat peduli pendidikan, layak di sebut tokoh pendidikan, sampai sekarang belum ada yang membandinginya,”pungkasnya.

Pewarta: Rojihan
Penyunting: Dwi Purnawan