Komisi II DPRD Pacitan Dukung Karangnongko Jadi Desa Wisata Edukasi

oleh -2 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan Indrata Nur Bayuaji mendukung inisiatif dari pemerintah Desa Karangnongko menjadikan desa tersebut sebagai Desa Wisata Edukasi.

Meski demikian, jika dilihat dari Topografinya dan desain pengembangan desa wisata, perlunya mempersiapkan lahan yang luas, kesiapan SDM dan juga anggaran yang tentunya tidak sedikit.

“Jadi, dalam pembangunannya harus secara bertahap. Saya yakin Pemkab juga akan mendukung, karena tujuannya baik, namun semua perlu persiapan yang matang. Apabila ini terwujud pasti akan berpengaruh pada perekonomian yang ada di desa, selain itu Komisi II DPRD akan mengawal program tersebut hingga terwujud,”kata pria yang akrab disapa Aji ini, Kamis (27/6/2019) di Pacitan.

Aji mengatakan, untuk target pembangunan dan pengembangan desa wisata itu, di perkirakan selama 7 tahun dan saat ini baru berjalan 5 persen. “Semoga dengan bertambahnya destinasi wisata tetap menjadikan Pacitan Paradise of Java,”ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa Karangnongko Prayitno Ady Raharjo membuat gebrakan menjadikan Desa Karangnongko sebagai desa wisata. Karena itu pria yang akrab disapa Prayitno ini mengajak semua warga masyarakat khususnya Desa Karangnongko membangun dan memajukan Desa melalui potensi wisata yang ada saat ini.

Prayitno menyebutkan, potensi laut Karangnongko sangat menjanjikan dan hamparan sawah yang membentang luas bisa dijadikan sebagai tempat wisata asalkan masyarakatnya sangat mendukung dengan adanya program Desa Wisata.

Untuk tercapainya pengembangan desa wisata tersebut, Pemerintahan Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan telah menggelar musyawarah lanjutan terkait pemaparan desa wisata yang sudah tertuang di master plant atau rencana induk.

Hal tersebut disampaikan Prayitno yang menyebut pengembangan desa wisata di Desa Karangnongko Kecamatan Kebonagung tersebut sudah sejak beberapa tahun silam masyarakat setempat menginginkan adanya DesaWisata,dengan adanya potensi yang ada didesa Karangnongko.

“Meski topografinya sangat ekstrem dan akses jalannya juga perlu penanganan yang lebih serius. Akan tetapi Desa Karangnongko menyimpan banyak aset potensi wisata yang tak kalahnya dengan Pantai klayar dan Watu Karung,” ujarnya.

Maka itu, dengan mengacu dari usulan masyarakat tersebut, kita adakan musyawarah desa dan alhasil semua di sepakati oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh masyarakat untuk proses pengembangan desa wisata yang berlokasi di Dusun Kalitani, Desa Karangnongko.

Prayitno juga menambahkan, suatu Desa yang memiliki potensi wisata yang menarik, juga harus mempunyai konsep yang baik pula dan Konsep yang matang.

“Bagaimana menciptakan desa wisata yang menarik para wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara (Turis), dan mereka tidak hanya berkunjung saja, akan tetapi mereka bisa stay beberapa hari. Konsep yang akan di terapkan adalah wisata edukasi seperti perternakan, pertanian, perkebunan dan perkemahan,”imbuhnya.

Tujuannya, kata dia, difokuskan kepada pendidikan mulai dari usia dini hingga ke perguruan tinggi serta semua kalangan, dan akan menyuguhkan wahana yang bisa di gunakan untuk menunjang ekstra kulikuler bagi anak-anak didik.

Pada kesempatan itu Sunarko, salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan, adanya perencanaan Desa wisata di Desa Kaeangnongko ini dirinya mendukung.

Dan semua itu perlu mempertimbangkan study kelayakan desa tersebut untuk dijadikan sebuah desa wisata. Terutama akses jalan menuju tempat tersebut harus layak serta sarana dan prasarana harus medukung.

“Selain infrastruktur dan sarana pendukung lainnya, perlu juga di budidayakan tanaman pohon nangka (Nongko) sebagai ciri khas desa Karangnongko, serta di dalam masyarakat harus ada sebuah komunikasi yang baik, diantaranya masyarakat setempat harus menyambut ramah para wisatawan. Karena dengan begitu akan menciptakan kenyamanan bagi pengunjung desa wisata dan akan betah menginap untuk beberapa hari,dan bukan hanya datang lalu pergi,”jelasnya.

Perencanaan pengembangan pembangunan desa wisata berdasarkan Rincian Anggaran Biaya (RAB) menelan biaya sekitar Rp 6,9 Milyar dengan luas area yang diperkirakan sekitar 15 hektar.

Untuk perencanaannya, Pemdes Karangnongko menggandeng konsultan perencana asal Malang Jawa Timur, selain itu pemdes juga menyiapkan dana yang di ambil dari APBDes untuk infrastrukturnya. Serta tidak menutup kemungkinan selain dari Pemerintah ada investor atau pihak swasta yang masuk.

Pewarta: Elsi Budi Cahyono
Penyunting: Dwi Purnawan