Di Tangan Mantri Kesehatan di Tulakan ini, Sampah Organik Diubah Jadi Makanan Ternak

oleh -2 Dilihat

Pacitanku.com, TULAKAN – Berawal dari tanah suci Makkah saat melakukan ibadah haji tahun 2010 yang lalu, seorang Mantri Kesehatan Ahmad Ikhsan warga Desa Tulakan, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan ini mampu membuat makanan ternak sapi dan kambing dengan bahan baku dari semua jenis sampah organik.

Menurut keterangannya pada Kamis (27/6/2019) di Tulakan, saat berada di Makkah dirinya melihat seekor kambing sedang memakan kertas hingga habis.

Iksan kemudian dengan ketekunannya dalam mempelajari di berbagai sumber media sosial dan ditopang dengan keahlian sebagai mantri kesehatan, Ahmad berhasil awal melakukan percobaan di tahun 2013 fermentasi hingga berkembang sampai saat ini.

Sampah organik untuk bahan baku makanan hewan karya Ahmad Ikhsan. (Foto: Rojihan)

Cara pembuatan makanan tersebut cukup dengan semua jenis sampah organik maupun dedaunan semua jenis yang kering. Kemudian digiling sampai lembut atau rajang hingga halus lalu dicambur dengan katul.

Selanjutnya dicampur dengan gula pasir yang dilarutkan dengan air dan bahan kimia jenis Effective Microorganisms-4 (EM4) untuk peternakan, dan difermentasikan minimal satu minggu.

“Memang awalnya ide ini saya dapat disaat pergi haji tahun 2010, saya melihat kok ada kambing makan kertas, ahirnya saya pelajari dan pelajari lalu saya uji coba alhamdulilah kok berhasil hingga sekarang saya kembangkan,”ungkapnya.

Iksan memperagakan membuat makanan hewan dari sampah organik. (Foto: Rojihan)

Lebih lanjut, dia menambahkan awal mula dalam percobaan ia memakai kambing hingga berjalan satu tahun, setelah itu kemudian beralih yang lebih besar dengan enam ekor hewan ternak sapi sampai hingga sekarang bertambah menjadi 24 ekor dengan kondisi yang sehat dan gemuk.

“Awal saya coba dengan kambing ternyata kambingnya gemuk-gemuk dan setelah satu tahun saya ganti dengan sapi dan sampai sekarang,”imbuhnya.

Inovasi yang dilakukan Iksan tersebut patut dijadikan contoh bagi semua kalangan, pasalnya selain lebih sehat untuk hewan ternak dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Selain itu, inovasi tersebut juga mengajarkan publik untuk tidak membuang barang bekas yang dipandang tak berguna sementara masih dapat dipergunakan untuk yang lebih baik.

“Saya hanya berpikir beli sampah dari masyarakat buat makan ternak, minimal masyarakat juga lumayan ada penghasilan,
saya beli sampah organik dari masyarakat Rp500/Kilogram,”terangnya.

Hewan ternak memakan makanan dari sampah organik buatan Iksan. (Foto:Rojihan)

Tak jarang orang dari berbagai wilayah bergantian berdatangan untuk belajar proses pembuatan hingga membeli hasil fermentasi, bahkan Iksan yang dikenal sebagai mantri kesehatan itu berharap warga masyarakat dapat meniru teori dan upaya yang dilakukan tersebut.

“Kedepan memang yang paling saya inginkan masyarakat bisa juga ikut tiru, peternak sapi dengan demikian sangat efisien operasionalnya lebih murah, karena makanannya kita ambil dari sampah-sampah organik, dan saya siap mendampingi hingga mandiri,”jelasnya.

Seperti yang diungkapkan Nur Cahyo, Warga Desa Jatigunung Tulakan mengatakan dirinya bahwa ingin melihat prodak dari pak ikhsan dari hasil fermentasi.

“Saya sangat termotivasi dengan yang dilakukan pak Ikhsan proses pengemukan sapi, hingga saya sendiri sampai kepincut (tertarik) memelihara sapi, karena 5-6 bulan sapi siap dijual,”ungkapnya.

Pewarta: Rojihan
Penyunting: Dwi Purnawan