Mahasiswa Untidar Bantu Petani Kebonagung dengan Mesin Pertanian Penyiang Gulma

oleh -2 Dilihat
TERBANTU TEKNOLOGI. Petani di Kebonagung sedang mengoperasikan Algapatis dari mahasiswa Untidar. (Foto: IST)

Pacitanku.com, PACITAN – Tim PKM-T Universitas Tidar berhasil mengembangkan teknologi pertanian yang diberi nama Algapatis yang berhasil lolos dalam seleksi pendanaan oleh Kemenristekdikti pada tahun 2019.

Tim ini di ketuai oleh Feri Irawan (Pacitan) dan memiliki 4 orang anggota. Anggotanya adalah Zainab Luxfi’i (Pacitan), Samsul Hidayat (Kebumen), Erics Kharisma Danang Perdana (Jakarta), Ryantika Dyah Safitri (Pacitan). Sedangkan mitra dari tim PKM-T ini adalah Gapoktan Desa Ketro, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.

Algapatis merupakan terobosan baru dalam teknik budidaya padi dengan basis pemanfaatan teknologi dimana alat ini memiliki sistem kerja sebagai penyiang gulma dan pemupuk padi otomatis dengan mekanisme kerja menggunakan gaya tekan dari putaran roda untuk mencabut dan membenamkan gulma sekaligus menggunakan gaya knock yang dipasang diroda untuk menjatuhkan pupuk ke dekat tanaman padi.

Mahasiswa Untidar dan Algapatis.

Sehingga alat ini mempunyai keunggulan dalam mengefisienkan tenaga, waktu dan biaya yang seharusnya dikeluarkan olel petani.

“Algapatis merupakan teknologi tepat guna dalam bidang pertanian yang bertujuan untuk memudahkan petani dalam pemeliharaan tanaman padi. Keunggulan produk ini adalah praktis, ekonomis, ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar, mudah dalam perawatan dan tentunya terjangkau oleh petani ” ujar Feri Irawan selaku ketua tim PKM kepada Pacitanku.com pada Kamis (20/6/2019).

Algapatis merupakan terobosan terbaru dari mahasiswa kami yang bisa memberikan solusi terbaik kepada petani padi yang masih menggunakan metode konvensional dalam proses perawatan tanaman padi, adanya Algapatis bisa jadi alternatif terbaik.

“Hal ini bisa jadi salah satu cara memperkenalkan kampus dan sarana mahasiswa mengabdi pada masyarakat,” ucap Xander Salahudin selaku Dosen Pembimbing Program Kreatifitas Mahasiswa Universitas Tidar.

Erics Kharisma Danang Perdana, anggota tim menyampaikan bahwa Algapatis memiliki dua fungsi sekaligus yaitu sebagai pencabut gulma dan pemupuk padi.

“Sistem mekanisme kerja Algapatis alat penyiang gulma dan pemupuk padi semi otomatis sangatlah sederhana, dengan mendorong alat ini, maka alat ini akan melakukan penyiangan dan pemupukan,”ujarnya.

“Algapatis ini memanfaatkan gaya tekan saat roda berputar dan gaya berat yang diberikan oleh rangka alat dan pupuk di dalam bak penampung. Ketika alat ini didorong maka mata-mata besi yang ada di roda akan melakukan pencabutan dan pembenaman gulma yang ada disekitar padi,”kata dia.

“Bersamaan ini pula knock yang ada pada bodi roda akan mengungkit tuas yang dihubungkan dengan pintu saluran pupuk sehingga pintu saluran pun akan terbuka dan pupuk akan jatuh tidak jauh dari tanaman padi karena pemasangan knock disesuaiakan dengan jarak tanam padi. Alat ini membantu proses penyiangan dan pemupukan dalam satu proses.”

“Keunggulan dari Algapatis dibandingkan dengan alat pertanian yang sudah ada yaitu jika alat lain yang hanya mempunyai satu fungsi dalam sekali putaran maka Algapatis dapat melakukan dua fungsi sekaligus dalam satu waktu. Algapatis dapat diaplikasikan pada tanah agak kering.” tambah Feri.

Algapatis yang dibuat ramah lingkungan ini dapat digunakan dimana saja, mekanisme kerja dengan cara didorong dan tanpa menggunakan bahan bakar menjadikannya aman. Algapatis di desain oleh mahasiswa Untidar ini disesuaikan dengan jarak tanam padi.

Algapatis merupakan solusi bagi para petani yang selama ini mengeluhkan tentang sulitnya dalam perawatan tanaman padi. ALGAPATIS dianggap sesuai dengan kebutuhan para petani.

“Kami berharap dengan adanya Algapatis ini dapat membantu memberikan solusi terbaik kepada para petani padi yang ada di Indonesia. Mengingatt salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian kepada Masyarakat meskipun cara kami melalui pengenalan teknologi baru berupa alat penyiang gulma dan pemupuk otomatis kepada masyarakat,”pungkas Feri.