Di Seminar Kebangsaan KNPI, Dandim 0801/Pacitan Singgung Pentingnya Persatuan Pasca Pemilu

oleh -0 Dilihat
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0801/Pacitan Letkol Kav Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan seminar kebangsaan KNPI Pacitan. (Foto: SRW/RAPP002)

Pacitanku.com, PACITAN – Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0801/Pacitan Letkol Kav Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan seminar kebangsaan yang digelar Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pacitan pada Senin (27/5/2019) di Pendopo Kabupaten Pacitan.

Dalam pemaparannya, Dandim menyinggung persoalan pentingnya persatuan kepemudaan di Indonesia, utamanya setelah momentum Pemilu 2019.

Dia juga menyinggung terkait informasi-informasi yang tidak akurat menjurus ke hoaks pada tahun politik 2019.

Menurut dia, Indonesia harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter bangsa, kepribadian dan rasa cinta tanah air.

“Dan jangan mudah percaya pada berita atau ucapan seseorang yang belum tentu kebenarannya, dan hal itu dapat dibedakan menjadi tiga bagian yang dapat memecah belah persatuan yaitu politik, pemerintahan dan mobilasi masa,”kata dia.

Dandim kemudian menyebut kondisi Indonesia dahulu yang sangat disegani karena religius, jujur, sopan, suka menolong dan saling menghormati sesama manusia.

“Namun saat ini sudah berubah, sebagian masyarakatnya cenderung pemarah dan main hakim sendiri serta mudah percaya oleh hasutan yang dapat memecah belah persatuan dan kedamaian,”ujarnya lagi.

Secara khusus, Dandim kemudian menyebut ancaman di Indonesia saat ini ada dua yaitu ancaman militer dan nonmiliter, namun yang lebih bahaya saat ini adalah ancaman nonmiliter karena sulit diidentifikasi dan dari masyarakat itu sendiri.

Dia juga mengkritik keberadaan sebagian media elektronik di Indonesia, dimana baru sebatas tontonan belum menjadi tuntutan sehingga banyak acara yang tidak mendidik dan justru dapat memecah belah kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah ataupun instansi pemerintah.

Selain itu, persoalan dan tantangan bangsa menurut Dandim adalah rasa kebangsaan luntur, eksplorasi alam tanpa terkendali, berkembangnya faham radikalisme dan komunisme.

Untuk mengatasi itu, dia mengatakan Indonesia harus kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila sebagi dasar negara, serta pemuda sebagai bagian dari masyarakat tetapi juga bagian dari akademisi, yang harus terus menerus menggaungkan semangat Wawasan kebangsaan.

“Guna untuk pancaran falsafah secara utuh menyeluruh, menjiwai perumusan kebijakan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,”tukasnya.

Sementara, salah satu aktivis ’98 yang juga menjadi pemateri dalam dialog tersebut, Hendro Waskudi menceritakan saat peristia 1998 meletus, hal itu merupakan pergerakan pemuda dalam menuntut kebijakan reformasi untuk mengubah karakter bangsa ini untuk lebih baik dan jujur serta kebebasan dalam berpendapat dan bukan merupakan pergerakan masa yang untuk menggulingkan pemerintah.

“Pada kasus 1998 merupakan kekuatan mahasiswa dalam bentuk gerakan kekuatan satu misi dan tidak ada perbedaan karena satu tujuan dan bukan berati memusuhi pemerintah akan tetapi untuk menuntut keadilan dalam berdemokrasi,”jelasnya.

Saat ini, menurut Hendro, pemuda dan masyarakat Bangsa Indonesia sudah mulai melupakan budaya sendiri dan sudah mulai luntur rasa nasionalismenya karena terkikis oleh kebudayaan asing dan berita hoaks.

Sehingga, dia menyarankan pemuda harus aktif dalam keorganisasian supaya dapat ikut mengawal tegaknya pemerintahan yang adil dan makmur.

“Oleh sebab itu sangatlah penting Kaum Pemuda berperan aktif dalam organisasi dan digencarkan guna untuk memupuk rasa nasionalisme yang tinggi serta sama-sama memiliki rasa untuk membangun bangsa dan menjaga stabilitas dan keamanan negara yang kita cintai ini,”jelas dia.

Ketua DPD KNPI Pacitan Mohammad Rofiqin mengatakan digelarnya kegiatan ini untuk membentuk karakter bangsa agar tidak melupakan kearifan bangsa.

“Kita telah melewati masa pemilu 2019 yang penuh dengan drama dan ketidak puasan serta berita hoaks yang dapat memecah persatuan dan kesatuan masyarakat dan kaum pemuda Indonesia,”katanya.

Sehingga, dirinya berharap dengan adanya seminar ini generasi kita memahami tentang nilai kebangsaan serta dapat menjalin rasa kebersamaan dan saling menjaga demi keutuhan bangsa Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan pelantikan DPD KNPI Kabupaten Pacitan masa bakti 2019-2021. (SRW/RAPP002)