RedR-MDMC Pacitan Jalin Kerjasama Sektor Kebencanaan

oleh -1 Dilihat
RedR Indonesia menjalin kerjasama dengan melakukan penelitian dan sharing dengan relawan kebencanaan dengan MDMC Pacitan pada Senin (8/4/2019). (Foto: bambang elpacitano)

Pacitanku.com, PACITAN – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kemanusiaan RedR Indonesia menjalin kerjasama dengan melakukan penelitian dan sharing dengan relawan kebencanaan dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pacitan pada Senin (8/4/2019) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jalan HOS Cokroaminoto 15 Kauman Pacitan.

Ketua MDMC Pacitan Agus Hadi Prabowo dalam pertemuan dengan lembaga kemanusiaan internasional tersebut memaparkan kiprah MDMC Pacitan dalam penanggulangan bencana di Pacitan akhir tahun 2017 yang lalu.

Agus memaparkan tentang peranan dan keberhasilan MDMC dikala penanganan bencana di Pacitan, tidak terlepas dari kerjasama seluruh MDMC di Jawa Timur dan kota sekitarnya dalam program One Muhammadiyah One Respons.“Keberhasilan ini juga erat kaitannya dengan rasa trust dari masyarakat dan pemerintah dalam hal ini BPBD atas kinerja MDMC yang transparan, amanah dan tepat sasaran,”kata dia.

Kejadian banjir dan tanah longsor di Pacitan pada tahun 2017 rupanya juga menarik minat RedR internasional untuk belajar dan mengadakan penelitian dan sharing dengan relawan kebencanaan di Pacitan khususnya MDMC Pacitan.

Dalam pertemuan itu, RedR internasional yang dimotori oleh Benny Usdianto dari RedR Indonesia, dan Robert Hodgson Koordinator RedR International, mengajak relawannya sebanyak 10 orang dari berbagai negara untuk saling sharing tentang penanganan kebencanaan di Pacitan.

Program assistant RedR Indonesia Agnes Intan Puspadewi mengatakan dirinya senang dengan kunjungan di MDMC Pacitan dan berharap kerjasama antara MDMC dan RedR Indonesia akan terjalin dengan baik dalam wujud pelatihan-pelatihan dan pendampingan untuk relawan.

Berbagai tujuan yang bisa diraih dari bentuk kerjasama tersebut, kata dia, adalah memberikan pengalaman praktik untuk respon kebencanaan kepada peserta yang bekerja di sektor kebencanaan.

Kemudian mendapatkan pengalaman tinggal di dalam kondisi yang menantang dan bekerja langsung bersama dengan masyarakat yang mengalami bencana, dan para pelaku kemanusiaan yang membantu penyintas bangkit kembali dari dampak bencana.

Selanjutnya membantu memahami bahwa pekerjaan tanggap darurat bencana sangatlah kompleks dan meskipun telah memiliki latar belakang yang relevan, mereka akan tetap memerlukan pelatihan khusus sebelum dapat turun bekerja efektif ke lapangan. 

Tujuan terakhir adalah memberikan pengalaman nyata kepada para peserta tentang kerja lapangan yang dapat diterapkan di saat melakukan kegiatan program kemanusiaan.

Pewarta: Bambang El-Pacitano
Penyunting: Dwi Purnawan