Sudah Bulan Juli, Lowongan CPNS kok Belum Juga Dibuka?

oleh -0 Dilihat
ILUSTRASI, Bupati Indartato menyerahkan SK CPNS ke bidan. (Foto: Humas Pemkab)

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah belum secara resmi membuka lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2018. Saat ini rencana tersebut masih terus disusun oleh pemerintah.

Masyarakat pun sangat antusias menanti pembukaan lowongan untuk menjadi abdi negara tersebut. Karena antusiasme yang tinggi dari masyarakat tersebut, beredar juga sejumlah informasi palsu mengenai lowongan CPNS yang dapat mengecoh.

Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) pun meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap sejumlah informasi CPNS yang beredar tanpa sumber yang jelas.

Sebab, pada waktunya nanti pemerintah sendiri yang akan secara resmi menginformasikan kepada masyarakat mengenai pembukaan lowongan tersebut. Berikut berita selengkapnya.

Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Herman Suryatman mengatakan bahwa pemerintah belum secara resmi membuka lowongan CPNS 2018.

“Belum ada informasi resmi mengenai pembukaan dan pendaftaraan CPNS tahun 2018. Kabar yang beredar di masyarakat kami pastikan hoax,” kata Herman dalam keterangannya

Terakhir, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur menargetkan pembukaan formasi akan dilakukan pada akhir Juli 2018 ini.

“Sudah finalisasi untuk formasi. Nanti kita umumkan secara terbuka. Doakan saja supaya cepat. Kan ini Juli, sebelum akhir Juli mudah-mudahan sudah bisa diumumkan,” kata Asman Abnur beberapa waktu lalu.

Lantas, sampai kapan kira-kira pemerintah mulai membuka formasi tersebut?

Awalnya pemerintah memperkirakan untuk mulai membuka lowongan pada akhir Mei 2018, kemudian berubah menjadi setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 Juni 2018, dan kini belum juga diumumkan.

Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan menjelaskan pemerintah belum juga mengumumkan pembukaan lowongan CPNS 2018 karena adanya perubahan metode untuk perhitungan kebutuhan CPNS.

“Kami dari BKN terus terang belum tahu kenapa mundur terus (waktunya), tapi yang jelas ada perubahan metode dan cara untuk analisis kebutuhan pegawai yang dilakukan oleh teman-teman daerah,” katanya dikutip Detik.com pada Selasa (10/7/2018).

Ridwan mengatakan, Menteri PAN-RB Asman Abnur sedang mengubah perhitungan kebutuhan yang diusulkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.”Jadi Pak Menpan (Asman Abnur) itu melakukan perubahan metodelogi. Dan setahu saya pemda dan pempus sudah menhirimkan dan nampaknya mereka sedang menghitung secara final,” katanya.

Namun demikian, Ridwan memperkirakan bahwa perhitungan tersebut tak akan lama dilakukan. Sebab, kata Ridwan, saat ini baik Kementerian PAN-RB, Panselnas, maupun BKN terus berkoordinasi untuk membahas rencana pembukaan CPNS tersebut.”Mungkin nggak lama lagi (diumumkan), cuma kepastiannya lagi kita belum tahu,” ujarnya.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) bakal menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) kepegawaian pada 11 Juli 2018. Dalam rapat tersebut, salah satu pembahasan utama dalam Rakornas tersebut ialah mengenai seleksi lowongan CPNS 2018.

Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan mengatakan mengatakan pembahasan tentang CPNS dilakukan untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai seleksi yang akan dilakukan, yakni secara terintegrasi.

“BKN selaku Ketua pelaksana kegiatan penyelenggaraan rekrutmen CPNS tahun 2018 akan menggunakan sistem seleksi CPNS terintegrasi yang akan memangkas alur penyelenggaraan seleksi, salah satunya dalam mekanisme pendaftaran,” kata Ridwan.

Ridwan mengatakan, jika pada tahun sebelumnya, pendaftar seleksi CPNS pada sejumlah instansi masih harus membuka dua portal saat akan registrasi, kini proses pendaftaran hanya berfokus pada portal SSCN (Sistem Seleksi CPNS Nasional).

“Demikian juga nantinya dalam pelaksanaan seleksi hanya akan digunakan satu sistem seleksi yakni Computer Assissted Test (CAT-BKN) yang dari hari ke hari semakin memikat kepercayaan publik karena obyektivitas dan transparansi yang mampu dibuktikan dalam penyelenggaraan seleksi yang difasilitasinya selama ini,” kata dia.

No More Posts Available.

No more pages to load.