Alumni SDN Ngumbul Tulakan Pacitan ini Jadi Wakil Wali Kota Tarakan

oleh -41 Dilihat
MENANG. Effendhi (berkacamata) saat berkampanye dengan pasangannya dr Khairul. (Foto: Dok Tim Media OKE)

Pacitanku.com, PACITAN – Satu lagi putra Pacitan yang sukses di tanah rantau dan menjadi pejabat. Dia adalah Effendhi Djuprianto. Sebelumnya, banyak putra Pacitan yang sukses menjadi pejabat dan kepala daerah di tanah rantau, seperti Muhammad Haris yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Baca juga: Mantap, Putra Mantan Pegawai KUA Pacitan ini Menangi Pilkada Salatiga

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini sukses menjadi Wakil Wali Kota Tarakan. Dalam hitung cepat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang dikutip Pacitanku.com pada Jumat (29/6/2018) menunjukkan Effendhi yang berpasangan dengan Dokter Khairul ini unggul dengan 28.208 suara atau persentase 30.98 persen.

Pasangan Dokter Khairul-Effendhi yang diusung koalisi Partai Hanura, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat serta diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengungguli tiga paslon lainnya yakni  Umi Suhartini-Mahruddin Mado (25.524 suara/ 28.04 persen), Sofian Raga- Sabar Santuso (19.384 suara/ 21.29 persen) dan Badrun-Ince Arifai (17.923 suara/ 19.69 persen).

Effendhi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kerjasama Eksekutif dan Legislatif Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Hanura Provinsi Kaltara ini sendiri diketahui merupakan putra Pacitan yang merasakan dan menjalani masa kecil di Kabupaten Pacitan, tepatnya di Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan. Tercatat, dirinya menjalani masa SD hingga SMP di Kabupaten Pacitan.

Alumnus Ilmu Hukum Universitas Airlangga yang lahir di Surabaya pada 14 Mei 1954 ini menempuh Sekolah Dasar di SDN Ngumbul 1, Kecamatan Tulakan. Setelah enam tahun sekolah di Desa Ngumbul, Effendhi kemudian melanjutkan sekolahnya di SMPN Lorok (Ngadirojo), Pacitan.

Dilanjutkan, dirinya melanjutkan skeolah di STM Negeri Ponorogo dan kemudian merantau di Balikpapan dan kuliah di Universitas Tridarma (UNTRI) Balikpapan dan AMP Bulungan.

Baca juga: Haris dan Hamid, Dua Anak Pegawai KUA Pacitan yang Sukses Menjadi Pemimpin di Tanah Rantau

Orang tua Effendhi adalah veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di masa lalu. Saat SD, dirinya setiap hari harus berjalan kaki ke sekolah sejauh dua kilometer. Setelah itu melanjutkan ke SMP di Kecamatan Ngadirojo, Pacitan. Kali ini Effendhi harus berjalan kaki sejauh 15 km jika menempuh jalan raya. Alternatif lain jalan pintas, sejauh 10 km.

“Setelah sembahyang subuh, kami langsung berjalan kaki menuju ke sekolah. Itu kami lakukan setiap hari, tetapi kalau siang pulangan terkadang ikut menumpang truk,” ujarnya, sebagaimana dikutip laman kaltara.prokal.co pada Jumat (29/6/2018).

Setelah itu Effendhi melanjutkan ke sekolah kejuruan di Ponorogo, jurusan mesin. Setelah lulus sekolah, ia berpikiran merantau ke Balikpapan.

Walaupun saat itu tidak direstui orang tua pada awalnya, tetapi karena jika terus berada di kampong, maka tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.“Karena kalau dari STM, maka tidak boleh kuliah dan harus langsung kerja. Dulu juga perguruan tinggi jurusan teknik itu sedikit, jadi saya diperbolehkan merantau,” katanya.

Effendhi merantau ke Balikpapan pada tahun 1973, dan selama 7 bulan bekerja sebagai buruh bangunan. Upah kecil sebisa mungkin disisihkan. Minimal 20 persen. Dengan modalnya itu, dia dan teman-temannya melanjutkan perantauan ke Tarakan.

Hingga 1974 di Tarakan, dirinya bekerja di bagian pelayaran dengan upah hanya Rp 1.000 selama 15 hingga 20 hari kerja. Setelah itu, dirinya berusaha untuk diterima di perusahaan nasional yang bergerak di bidang alat berat yang juga sesuai dengan edukasi dan pendidikannya.

Setelah bekerja selama empat tahun di perusahaan itu, Effendhi belajar dan berusaha mengerti bagaimana cara accounting, marketing  produk. Setelah itu, dia memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri. “Semua itu harus dilalui dengan belajar dan lika-likunya, menghadapinya dengan baik dan terus berusaha, akan dapat hasilnya,” ujarnya.

Lama di dunia usaha, Effendhi lantas berfikir untuk berorganisasi. Minimal semakin mendekatkan diri dengan masyarakat. Pernah tergabung dalam organisasi Pemuda Pancasila, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Dia kemudian dipilih sebagai anggota DPRD Tarakan. Ia mengabdi selama lima tahun sebagai wakil rakyat. Sebelum mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Tarakan, Effendhi merupakan anggota Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kaltara.

Kini dia dihadapkan dengan tugas baru, yakni sebagai Wakil Wali Kota Tarakan mendampingi dr Khairul. Semoga Effendhi bisa menjalani amanah sebagai pemimpin dan pelayan masyarakat Kota Tarakan dengan baik.

Profil Effendhi Djuprianto

Nama                              : Effendi Djuprianto
Tempat Tanggal Lahir     : Surabaya, 14 Mei 1954
Alamat                            : Jalan Dr. Sutomo RT. 2 No. 1 Karang Balik, Kota Tarakan, Provinsi Kaltara
Nama Istri                       : Efiyani
Pekerjaan                        : Anggota Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kaltara
Anak :

  • Rahmawati Djuprianto,
  • Feny Anggorowati Djuprianto,
  • Avita Verawati Djuprianto

Riwayat Pendidikan:

Penghargaan :

  • Juara II Pengusaha Kecil Kaltim Yang berhasil Tahun 1996 dari Diperindang Kaltim
  • Juara I Pengusaha Kecil Kab. Bulungan Tahun 1995 dari Dinas Koperasi Kab. Bulungan

Pengalaman Profesi :

  • Pimpinan Percetakan Wati Tarakan
  • Direktur CV. Victory Tarakan
  • Direktur CV. Nusantara Makmur

Organisasi Profesi :

  • Bendahara Hipmi Kota Tarakan
  • Bendahara Kadin Kota Tarakan
  • Ketua Kadin Kota Tarakan
  • Ketua PAC Pemuda Pancasila Tarakan barat.
  • Bendahara KNPI Kotatif Tarakan.
  • Ketua KNPJ Kotatif Tarakan
  • Wakil Ketua Pemuda Panca Marga Kaltim