Gempa 5,1 SR Guncang Pacitan Pagi ini, BPBD: Tidak Berpotensi Tsunami

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi gempabumi

Pacitanku.com, PACITAN – Gempa bumi tektonik kembali mengguncang Pacitan pada Rabu (23/5/2018) pagi pada pukul 02.38 WIB.

Mengutip laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa yang terjadi saat waktu sahur tersebut berada pada 9,39 Lintang Selatan dan 110,53 Bujur Timur. Adapun, lokasinya adalah 149 kilometer barat daya Pacitan, dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca juga: Diguncang Gempa 3 Kali di Bulan Ramadhan, BPBD Pacitan: Harus Selalu Waspada

Kepala Sie Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Dianita Agustinawati saat dihubungi Pacitanku.com, Rabu (23/5/2018) pagi mengatakan bahwa saat ini aktivitas gempa yang terjadi di wilayah pacitan semakin meningkat.

“Merilis informasi dari BMKG selaku pihak yang berwenang mengeluarkan statemen, dengan sering terjadinya gempa di selatan jawa, khususnya Pacitan, disebabkan karena zona selatan jawa memang berdekatan dengan subduksi lempeng aktif,”katanya.

Dia mengatakan bahwa lempeng aktif itu sendiri adalah lempeng indo australia yang menyusup ke bawah pulau jawa dengan laju kurang lebih antara 67-74 mm/tahun sehingga berdampak pada tingginya aktivitas gempa di selatan jawa, khususnya Pacitan.

Sedangkan gempa bumi yang terjadi di Pacitan, kata dia lagi, dilihat dari episentrumnya dan kedalaman merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng tersebut

“Jadi untuk itu sekali lagi kami BPBD khususnya bidang pencegahan dan kesiapsiagaan yang mempunyai tugas untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan,”jelas perempuan yang akrab disapa Nita ini.

Lebih lanjut, Nita mengatakan gempa yang sering terjadi tersebut tidak berpotensi tsunami, namun masyarakat diminta tetap waspada.

“Sampai saat ini, imbuhnya lagi, gempa yang sering terjadi tidak berpotensi tsunami, tapi kita sebagai masyarakat yang langsung merasakan terjadinya gempa dihimbau untuk selalu waspada, tidak mudah terpancing dengan isu terjadi tsunami, mengendalikan diri dan tidak mudah panik dan terpancing dengan isu yang tidak jelas,”tandasnya.

Menurut laman BMKG, gempa tersebut merupakan rangkaian yang terjadi sejak Selasa (22/5/2018) mulai pukul 20.53 WIB. Berturut-turut, sejak selasa malam hingga Rabu (23/5/2018) pagi, tercatat terjadi lima kali gempa tektonik di wilayah perairan Pacitan.

Baca juga: Jangan Pernah Remehkan Gempa Bumi Kecil

Hal ini menambah jumlah terjadinya peristiwa gempa bumi selama bulan Ramadhan, yakni sebanyak delapan kali terjadi gempa bumi.

Secara khusus, kata Nita, pihaknya melalui BPBD Pacitan akan terus memantau perkembangan dari BMKG. “Kuncinya harus tetap waspada karena memang wilayah Pacitan berada di wilayah yang mempunyai potensi bencana yang tinggi,”pungkasnya.

Berikut rincian terjadinya peristiwa gempa bumi di wilayah Pacitan sejak sepekan terakhir, berdasarkan informasi dari BMKG.

Gempa bumi pertama terjadi pada Rabu (16/5) pukul 22.30 WIB. Gempa pada malam pertama bulan Ramadhan tersebut berkekuatan 5,1 SR yang berpusat Samudera Hindia atau 335 kilometer barat daya Pacitan.

Gempa bumi kedua kalinya terjadi pada Senin (21/5/2018) pukul 22.30 WIB. Data BMKG menyebut pusat gempa terletak di lokasi 8,09 LS dan 111,23 BT dengan arah timur laut Kabupaten Pacitan dengan jarak 18 kilometer dan berkedalaman sekitar 4 kilometer.

Sedangkan gempa bumi ketiga terjadi di Pacitan dengan kekuatan magnitudo 3,1 SR pada Selasa (22/5/2018) pukul 14.43 WIB. Gempa tersebut terjadi dengan lokasi di 9,21 Lintang Selatan dan 110,54 Bujur Timur.Data BMKG menyebut pusat gempa ada di arah barat daya Kabupaten Pacitan dengan jarak 130 kilometer dan berkedalaman sekitar 23 kilometer.

Selanjutnya, gempa bumi keempat di wilayah Pacitan dengan kekuatan magnitudo 3,0 SR pada Selasa (22/5/2018) pukul 20.53 WIB. Gempa tersebut terjadi dengan lokasi di 8,99 Lintang Selatan dan 111,33 Bujur Timur. Data BMKG menyebut pusat gempa ada di arah tenggara Kabupaten Pacitan dengan jarak 91 kilometer dan berkedalaman sekitar 10 kilometer.

Gempa bumi kelima terjadi dengan kekuatan magnitudo 3,0 SR pada Selasa (22/5/2018) pukul 20.50 WIB. Gempa tersebut terjadi dengan lokasi di 8,99 Lintang Selatan dan 111,33 Bujur Timur. Data BMKG menyebut pusat gempa ada di arah tenggara Kabupaten Pacitan dengan jarak 91 kilometer dan berkedalaman sekitar 10 kilometer.

Peristiwa gempa bumi di wilayah Pacitan disusul dengan gempa bumi dengan magnitudo lebih besar, yakni berkekuatan 5,1 pada Rabu (23/5/2018) pukul 2.38 WIB dengan lokasi di 9,39 Lintang Selatan dan 110,53 Bujur Timur. Adapun jaraknya terletak di 149 kilometer barat daya Pacitan dan kedalaman 10 kilometer.

Tak berselang lama kemudian, terjadi kembali gempa di wilayah Pacitan dengan kekuatan magnitudo 4,4 SR pada Rabu (23/5/2018) pukul 3.12 WIB dengan lokasi 9,40 Lintang Selatan dan 110,54 Bujur timur dan jarak 149 barat daya Pacitan dan kedalaman 10 kilometer.

Dan gempa pada Rabu pagi terakhir tercatat di laman BMKG terjadi pada Rabu (23/5/2018) pukul 03.19 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,4 SR dengan lokasi di 9,23 Lintang Selatan dan 110,57 Bujur Timur. Adapun jarak terjadinya gempa adalah 131 kilometer barat daya Pacitan dan kedalaman 25 kilometer.

Pewarta/Penyunting: Dwi Purnawan