PMII Pacitan Tegaskan Netral di Pilgub Jatim

oleh -0 Dilihat
Konfercab PC PMII Pacitan pada Sabtu (3/3/32018) lalu. (Foto: Dok. Kodim 0801/Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pacitan menegaskan sikap netralitas dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 27 Juni 2018 mendatang. Sikap tersebut disampaikan Ketua PC PMII Pacitan Winaryo saat Konferensi Cabang (Konfercab) PC PMII Pacitan tahun 2018 pada Satu (3/3/2018) di Pendopo Kabupaten, Jalan Jaksa Agung Suprapto nomor 8 Pacitan.

“Dalam pelaksanaan Pilgub Jawa Timur, PMII juga mempunyai sikap independen, tidak akan berpihak dan mendukung kepada calon manapun dan PMII juga berkomitmen untuk ikut menjaga dan memelihara keamanan Pemilukada yang damai,”katanya.

Dalam Konfercab tersebut, Winaryo mengatakan bahwa ada beberapa point dalam pelaksanaan Jambore Nasional PMII- se Mataraman dengan agenda Mengelola Sumberdaya untuk kemakmuran rakyat.

“Kami juga terus berupaya memberi pendidikan kuhsus untuk menuju tahun 2025, membantu terlaksananya kelancaran pupuk bersubsidi, membantu nelayan untuk mengembangkan tekhnologi untuk meningkatkan hasil laut,”jelasnya.

Sementara, Bupati Pacitan Indartato mengajak PMII untuk membangun Pacitan agar lebih maju. Dia mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi kepada pemuda yang cerdas dan sangat luar biasa, khususnya pengurus yang baru.

“Kami mengajak kepada PMII dan seluruh Pemuda untuk mempunyai semangat yang tinggi bersama sama membangun Pacitan yang maju,”katanya.

Senada dengan Indartato, dalam sambutannya Ketua PC NU Pacitan KH Mahmud mengatakan bahwa tugas PMII saat ini jangan muluk-muluk, harus ikut membantu dan menyukseskan visi dan misi Bupati yang sudah ada.

“Kami di NU saat ini sudah merintis mendirikan usaha dikalangan seluruh NU dengan harapan tidak akan meminta bantuan apapun dan kepada siapapun dalam setiap kegiatan, NU ingin mandiri, dan PMII harus mempunyai tingkatan faktual, tidak mudah percaya terhadap berita yang tidak jelas dan tidak mudah untuk mengambil keputusan yang kurang mendasar,”katanya. (RAPP002)