Liburan di Pantai Taman yang Bikin Jatuh Cinta

oleh -15 Dilihat

Pacitanku.com, NGADIROJO – Saat liburan ke Pacitan, jangan lupa mampir ke Pantai Taman di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo. Kecantikan alamnya masih asli tak kalah dengan pantai-pantai di Pacitan lainnya.

Kenapa harus menikmati pesona pantai Taman, ini alasannya. Di pantai ini, Pantai Taman menawarkan pesona alami ini semakin banyak keistimewannya karena pantai ini menawarkan keindahan pantai berikut dengan konsep wisata pendidikannya.

Saat siang Anda dapat menikmati birunya langit dan indahnya pesona Pantai aman. Semakin betah saat matahari mulai perlahan-lahan menghilang dan warna langit berubah kemerahan, rasa semakin jatuh cinta sama keindahan pantai Taman semakin muncul.

Apalagi, pengelola pantai sudah menyediakan berbagai macam tempat nongkrong di Pantai ini, mulai dari ayunan “The swing of Taman” hingga gazebo-gazebo yang berada di kawasan Pantai dengan garis pantai cukup panjang ini.

Flying Fox Pantai Taman

Selain pantai, di Pantai Taman juga ada wisata pendidikan dan petualangan. Disini ada Flying Fox  dengan panjangnya 415 meter, dengan ketinggian 74 meter, kekuatan teknik 2.5 ton, dengan kecepatan luncur 50km, dan waktu yang di tempuh adalah 30 detik yang dilengkapi dua jalur kabel yang menurut pengelola masing-masing berkekuatan 2500 kg.

Peluncuran pertama dilakukan oleh Mahasiswi UMM Malang meluncur dari ketinggian 74 meter dengan waktu sekitar 30 detik. Flying Fox ini akan dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu dengan Ongkos Rp30 ribu per orang. Dari ketinggian 74 meter disajikan pemandangan yang sangat bagus nan indah membentang dari barat ke timur di pantai ini.

Konservasi Penyu

Pelepasan penyu laut di Pantai Taman. (Foto : Wisata Kampus PLSK UMM)
Pelepasan penyu laut di Pantai Taman. (Foto : Wisata Kampus PLSK UMM)

Selain flying fox, ada juga konservasi penyu. Adanya konservasi penyu ini berawal saat terjadinya pencurian telur dan pembantaian terhadap penyu masih berlangsung di kawasan pantai Kabupaten Pacitan. Maraknya pencurian telur dan pembantaian penyu akibat kurangnya kesadaran sebagian warga. Mereka memotong, mengkonsumsi daging dan telur penyu lantaran dipercaya berkhasiat meningkatkan stamina.

Padahal, penyu sebenarnya termasuk hewan yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Sejak akhir 2013, konservasi binatang tersebut dijalankan melalui kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang. Hingga kinisudah lebih dari 1.500 tukik (anak penyu) yang kembali dilepas ke laut.

Adapun, jenis yang dilestarikan adalah penyu hijau (Chelonia mydas) dan sisik (Eretmochelys imbricata). Konservasi penyu juga berimbas positif bagi peningkatan pengunjung, sebelum pelestarian hewan itu berlangsung, jumlah wisatawan setiap libur akhir pekan hanya berkisar 50-an orang. Namun sekarang meningkat menjadi berkisar 150-200 orang.

Di pantai ini juga sudah ada fasilitas dan pelayanan di antaranya area parkir kendaraan, mushola, kamar mandi / MCK, Tempat Istirahat, Rumah Makan, Permainan Flying Fox dan Gazebo.

Nah, selamat berkunjung dan menikmati keindahan Pantai Taman

 

No More Posts Available.

No more pages to load.