Ratusan Warganet Semarakkan “Jambore Netizen Polda Jatim” Berantas Hoaks

oleh -0 Dilihat
Netizen Jatim mengikuti jambore lawan hoax.

Pacitanku.com, MOJOKERTO – Ratusan warganet dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur turut menyemarakkan “Jambore Netizen Polda Jatim” dengan tema bersama-sama lawan hoax ciptakan Pemilukada 2018 Jawa Timur kondusif pada Jumat (23/2/2018) di Bumi Perkemahan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Kapolda Jawa Timur Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dalam sambutannya yang diwakili Irwasda Polda Jatim Kombes Pol Sutardjo mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi digelarnya jambore netizen Polda Jatim.

“Kita ketahui bahwa saat ini kita memasuki era milenial, dan tidak ada batas ruang dan waktu. Kita sebagai subyek dan objek informasi harus pandai memilah dan memilih informasi, mana informasi berperan fakta atau hoaks,”jelasnya.

Dia mengatakan bahwa berdasarkan data dari Kemenkominfo, setidaknya ada 800 ribu situs yang terindikasi sebagai situs penyebar berita hoaks. Atas kondisi tersebut, Sutardjo mengatakan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dalam memberantas hoaks, salah satunya yang sifatnya provokatif.

“Pemerintah telah membentuk Badan Siber dan Sandi Negara, dan di tingkat Jatim, Polda Jatim telah melakukan langkah, melalui cyber troops aktif memantau dan juga melakukan tindakan pemberantasan,”katanya lagi.

Lebih lanjut, Sutardjo berharap para netizen di Jawa Timur dapat mendukung pemberantasan hoaks dengan menyediakan informasi yang sehat dan layak dikonsumsi publik.

“Saya berharap, para netizen aktif melakukan patroli terhadap konten hoaks, saya ingatkan, setiap individu ini bertanggungjawab menciptakan kehidupan yang lebih baik, melalui jambore, kami harapkan netizen semakin  cerdas mengolah konten di media sosial, jambore sebagai modal untuk menciptakan situasi masyatakat jatim yang guyub,”jelasnya.

Sementara, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera dalam keterangannya mengatakan bahwa saat ini isu yang beredar di media sosial adalah terkait isu PKI, penganiayaan ulama dan orang gila. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya informasi yang berkembang di media sosial terutama setelah tersebarnya berita adanya penyerangan kepada seorang kiai di Lamongan.

“Saya meluruskan bahwa berita yang tersebar di media sosial itu tidaklah benar, pernyataan KH Hakam sudah tersebar di media sosial Youtube. Yang bersangkutan justru ingin memindahkan orang yang memang dikenal sering di situ dan kondisinya seperti itu (memiliki gangguan jiwa),” kata Barung.

Oleh karena itu untuk menguatkannya, orang yang bersangkutan telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk mengetahui kondisinya baik secara medis maupun psikis.”Yang disampaikan Adies Kadir tadi yang bersangkutan memang terlihat normal, tapi tidak memiliki kenormalan baik dari segi bicara maupun sorot matanya,” pungkasnya.

Pewarta/Penyunting: Dwi Purnawan