Dindik Jatim: Siswa Pembunuh Gurunya di Sampang Terkenal Nakal

oleh -1 Dilihat
Saiful Rachman saat melayat ke guru yang meninggal dunia. (Foto: Dok Twitter Saiful Rachman)

Pacitanku.com, SURABAYA – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman menyebutkan, HI, siswa SMA Negeri 1 Torjun Sampang, Pulau Madura yang memukuli gurunya hingga kemudian menewaskannya masih bisa mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

“Sekalipun siswa tersebut masih menjalani proses hukum di kepolisian, tetapi dia masih bisa mengikuti ujian, karena HI sudah kelas 12 dan sebentar lagi waktunya ujian,” katanya saat temu media di Surabaya, Jumat (2/2/2018).

Saiful Rachman menjelaskan, dengan mengikuti ujian tersebut siswa ini masih bisa memiliki masa depan, mengingat HI masih dibawah umur dan memiliki masa depan.

“Karena kelulusan siswa itu yang menentukan sekolah dan salah satunya dinilai oleh sikap siswa,” katanya.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya meminta kepada semua pihak untuk tetap tenang terkait dengan peristiwa ini, termasuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat supaya kalau melakukan tindakan penyelidikan bisa menjaga situasi dan kondisi yang ada di tempat tersebut,” kata Saiful Rachman.

Ia mengatakan, dari laporan yang masuk, HI memang memiliki catatan kenakalan yang cukup banyak dan orang tuanya juga sering dipanggil ke sekolah terkait dengan kenakalan anaknya itu.

“Sering dipanggil guru BK terkait dengan kenakalan siswa itu,” ujarnya.

Kasus penganiayaan guru kesenian bernama Budi Cahyono oleh muridnya berinisial HI terjadi, Kamis (1/2).

Saat itu, Budi sedang mengajar bidang studi kesenian dan HI tertidur di kelas. Guru itu kemudian mendatangi HI dan mencoret mukanya dengan tinta.

Namun, HI tiba-tiba memukul sang guru serta mencegat Budi setelah pulang sekolah dan memukulinya.

Sesampainya di rumah, Budi pingsan, sehingga dirujuk ke RSUD dr Soetomo di Surabaya, tapi nyawa sang guru itu tidak terselamatkan, meninggal di rumah sakit.

Polres Sampang telah menangkap siswa SMA Negeri 1 Torjun tersebut karena diduga menganiaya gurunya sendiri hingga beberapa saat kemudian meninggal dunia. (Ant)