Sepeda Jokowi untuk Santri Tremas Pembaca Puisi Akhirnya Sampai

oleh -1 Dilihat
Ibnu Latif saat membaca puisi untuk Jokowi berhadiah sepeda. (Credit Photo: Attarmasy Ma'had Aly')

Pacitanku.com, ARJOSARI – Ibnu Mugni Labib, santri Pondok Pesantren Tremas, Kecamatan Arjosari menjadi sosok yang cukup disorot pada Sabtu (9/12/2017) sore WIB. Dalam kesempatan tersebut, santri yang berasal dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah tersebut berkesempatan bertemu dan berbincang dengan Presiden RI Joko Widodo.

Ibnu ditunjuk langsung oleh Presiden Jokowi untuk menghafal Pancasila. Dia pun dengan lancar dan tanpa grogi mengucapkan teks Pancasila di depan Presiden RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kapolda Jatim Machfud Arifin, dan Pangdam V Brawijaya Mayjend Arif Rahman.

Usai membaca teks Pancasila, sang santri membaca puisi ucapan terimakasih atas kunjungan Presiden usai banjir yang menimpa pondok mereka berjudul “Khalifah kami.”

“Pak, boleh minta waktu tidak Pak, untuk membacakan puisi,” kata Ibnu.

“Jangan panjang-panjang, sebentar, puisinya saya baca dulu ‘nggeh‘, saya tidak bisa baca,” kata Presiden setelah membaca secarik kertas yang dibawa oleh Ibnu asal Banyumas tersebut.

Sepeda kiriman dari Jokowi diterima Ibnu Mugni Labib. (Foto: Attarmasy’ Ma’had Aly’)

Ibnu pun dengan lantang membacakan puisinya.

“Khalifah kami, di hari ini di Pondok Tremas yang kami cintai, datang bak seorang malaikat yang datang bagai merpati, dengan anggun mengobati gerah hati ini, akibat air bah yang bertamu di pondok kami, dengan semangatnya memacu energi kami, agar kami kuat menghadapi kenyataan ini,”kata santri tersebut dalam puisinya

“Kucium semerbak harum akan pengabdian sejati, beliaulah khalifah negeri ini, bukan negeri Islam yang pasti, tapi negeri yang penuh cinta, warna dan budaya, beliaulah khalifah kami, pemimpin kami, beliaulah bapak Jokowi,”katanya lagi.

Sontak suasana riang gembira pun memecah kesedihan para santri setelah banjir di pondok tersebut. Sempat terjadi negosiasi antara Jokowi dengan Ibnu. “Lha mau apa enggak? pingin mboten? “tanya Jokowi.

Selesai membacakan puisi, Ibnu pun mendapat tepuk tangan ratusan santri dan santriwati lain yang menunggu di lapangan ponpes.

“Saya bawa yah puisinya, saya tidak bawa sepeda, tapi besok saya kirim sampai ke sini, besok saya kirim, nanti kasih alamatnya ya,” kata Jokowi sambil tersenyum.

Namun dalam waktu kurang dari dua jam sejak Presiden Jokowi berpamitan meninggalkan Pondok Tremas, Ibnu akhirnya mendapatkan sepeda bertuliskan hadiah Presiden RI dari Presiden Jokowi yang disusulkan melalui perantara salah satu stafnya.

Diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, Jokowi memberikan arahan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, kementerian terkait, dan pemerintah Kabupaten Pacitan. Arahan tersebut tentang rehabilitasi dan rekonstruksi daerah yang terkena dampak bencana banjir.

Sebelumnya, Komandan tanggap darurat bencana alam Pacitan Letkol Kav Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang mengatakan sebanyak 6.603 unit rumah dan 126 unit sekolah rusak akibat bencana alam yang terjadi di Pacitan pada Selasa (28/11/2017) pekan lalu.

“Selain 25 korban jiwa yang sudah ditemukan, bencana alam tersebut juga merusak 6.603 unit rumah, 126 unit sekolah, 19,5 Kilometer jalan di 78 ruas, 21 jembatan dan meruak 832 meter jaringan air bersih, total kerugian sementara hingga Jumat (8/12/2017) malam sebesar Rp 580,9 miliar,”katanya kepada Pacitanku.com, Sabtu (9/12/2017).

Dia menuturkan bahwa bencana alam juga membuat enam kecamatan, 34 desa dengan luas total wilayah 205,58 km2 terdampak banjir, 176 titik di 68 desa di 12 Kecamatan terdampak longsor, 1.747 lahan pertanian rusak, sebanyak 23 titik tanggul dan 462 meter irigasi rusak, serta 155 ekor sapi dan 1925 ekor kambing hilang.

Dalam kunjungan kerja ini, Jokowi didampingi istrinya, Iriana Widodo. Ada pula Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono. (RAPP002)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.