Intensitas Hujan Meningkat, Warga Pacitan Diminta Waspada Aliran Sungai Grindulu

oleh -0 Dilihat
Sungai Grindulu kerap dijadikan penambangan pasir liar. (Foto : Dok.Pacitanku)
Sungai Grindulu. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Meningkatnya intensitas hujan beberapa hari terakhir menjadi alarm bahaya bagi warga Pacitan, Jatim. Peringatan dini itu dibuktikan dengan ancaman erosi dari Sungai Grindulu.

Kejadian tersebut dialami Musahidin, warga Dusun Wonosari, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari. Dia sekeluarga harus mengungsi ke tempat saudara karena rumahnya terancam sapuan aliran Sungai Grindulu. Posisi rumah Musahidin yang berada persis di pinggir sungai memang berbahaya.

Terlebih, pola aliran anak sungai terbesar di Pacitan itu cenderung berubah-ubah, terutama saat debit air meningkat.

“Kondisi ini lebih disebabkan beberapa titik sungai yang mengalami sedimentasi dan erosi. Dampak yang dirasakan kemudian adalah banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau,” kata Supriyadi, ketua Komisi Pengendalian Daya Rusak Air dan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometrologi, dan Hidrogeologi (SIH3) Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, dikutip dari JPNN.com pada Selasa (21/11/2017).

BBWS Bengawan Solo, kata Supriyadi, mencatat 24 desa yang teritorialnya berbatasan langsung dengan Sungai Grindulu.

Jumlah itu belum termasuk beberapa desa yang posisinya berada di dekat daerah aliran anak sungai terbesar di Pacitan tersebut.

Misalnya, Desa Karanggede, Karangrejo, Gayuhan, Tremas, Mlati, dan Sedayu.

Supriyadi menjelaskan, besarnya sebaran penduduk yang bermukin di pinggiran daerah aliran sungai (DAS) Grindulu memang tak bisa dibenarkan. (JPNN/RAPP002)