Osep, Pemuda Kreatif Pacitan itu Telah Berpulang

oleh -4 Dilihat
Osep. (Foto via FB Jhoneysep)

GERIMIS saat shubuh pada Senin (20/11/2017) tadi pagi saya dikagetkan kabar bahwa salah satu pemuda kreatif dari Pacitan, bernama Jhoneysep Singarimbun, yang akrab kami sapa Osep telah berpulang.

Sebelumnya, pria yang lahir pada bulan September 1988 tersebut telah mengalami koma selama sepekan di Rumah Sakit Gatot Subroto DKI Jakarta. Diagnosis menunjukkan pecah pembuluh darah di batang otak sebagai penyebab utama.

Osep, diketahui baru saja merampungkan konser pertama di Aula Simfonia Jakarta bersama Jakarta Simfonia Orchestra sebagai klarinetis.

Merujuk pada laman musicalprom.com, Osep dikenal memiliki permainan klarinet yang enak didengar, juga sebagai pengajar klarinet di Singapore International School juga dikenal bertone manis dengan kalimat yang mengalir indah.

Saya, menjadi saksi bahwa sosok Osep adalah salah satu talenta dan pemuda kreatif dari Pacitan yang telah menelurkan karya cukup banyak, di dunia musik.

Sejak beberapa tahun lalu, Osep yang selama tiga tahun, selama SMP, waktu itu menjadi teman satu bangku saya adalah klarinetis hebat tanah air. Karena, dunia musik orkestra nasional mengenangnya sebagai pemain klarinet hebat di usianya yang muda.

Bahkan, dirinya, seperti yang terekam di jejak digital, pernah membuat alat musik dari bambu. Ini yang membuat dirinya, kami sebut dengan orang kreatif.

Sebelum dikabarkan sakit, kami juga sebenarnya ingin kopdar, ya untuk melepas kerinduan. Disisi lain saya juga pengen merekam Osep main klarinet untuk dibagikan inspirasinya melalui kanal Pacitanku.com. Tapi apa daya, Allah SWT berkehendak lain.

Osep saat tampil bermusik. (Foto via FB Jhoneysep)

Kenal dengan sosok Osep memang sejak usia SMP, waktu itu bersama-sama di bangku sekolah, dia juga sering bermain ke kos-an saya, di Baleharjo. Hobinya yang suka musik memang sudah terlihat sejak usia SMP, waktu itu adalah penabuh drum (drummer), hingga jelang wafatnya dia menekuni klarinet.

Saat main ke-kos saya, sering sekali dia membawakan lagu-lagu koleksi dari band kesukaanya yang nge-hits pada tahun 2000-an, yakni Link in Park dan Limp Bizkit. Saya yang orang kampung, jadi tahu lagu-lagu barat ya karena sering berinteraksi dengan putra dari Pak Johan Perwiranto. Kebetulan juga rumah kakeknya almarhum Osep satu kecamatan dengan saya di Tegalombo.

Tak hanya suka musik, Osep juga pemain bola handal di kelas kami. Posisinya sebagai kiper dan sangat mengidolai kiper Real Madrid kala itu Iker Casillas. Kebetulan saya adalah Romanisti, dan dia Madridista, sering juga kami berbincang seputar para pemain itu, ditambah saat itu game Playstation membuat kami semakin akrab.

Setelah melanjutkan ke tingkat SMA, kami memang tidak satu sekolah, dia lanjut ke sekolah musik hingga saat jelang akhir hayatnya. Namun beberapa kali kami berjumpa, saling berkabar dan terakhir hendak bertemu di Semarang. Tapi sekali lagi om Osep mendahului kami bertemu dengan sang Maha Pencipta.

Mungkin diantara generasi muda Pacitan banyak yang belum mendengar nama Osep, karena memang beliau lebih sering berkiprah di luar Pacitan. Tapi sekali lagi beliau adalah salah satu pemuda kreatif, inspiratif dan prestatif dari Pacitan. Tentunya prestasi dan kreativitas dari om Osep patut ditiru, dilanjutkan dan membawa nama harum Pacitan.

Selamat jalan Om Osep, doa terbaik untukmu.

Dari temanmu SMP,