Tarian Jaranan dari Pacitan Semarakkan FKKS Ke-13 di Trenggalek

oleh -7 Dilihat
Parade jaranan memeriahkan FKKS ke-13 di Trenggalek. (Sumber Foto: Humas Setda Trenggalek)

Pacitanku.com, TRENGGALEK – Seni tari jaranan “Kridaning Sang Manggala Budaya” dari Kabupaten Pacitan turut menyemarakkan Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) ke-13 yang digelar di panggung 360 Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo Trenggalek, Sabtu (21/10) dan Minggu (22/10).

Jaranan tersebut menyemarakkan event 8 daerah di Pesisir Selatan Jatim ini diawali dengan tajuk parade kesenian jaranan dari delapan daerah. Tari jaranan “Kridaning Sang Manggala Budaya” ini menggambarkan arak – arakan jaranan pegon senterewe manggolo budhaya yang merupakan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Selain Pacitan, tampil juga tari Jaran Slining dari Lumajang, dari Kabupaten Blitar yang menampilkan kesenian “Brigade Gong Kyai Pradah.”

Parade jaranan berikutnya adalah dari Kabupaten Malang Jaranan “Palagan Jati”, dilanjutkan Kabupaten Tulungagung dengan lakon “Gumebyaring Bumi Lawadan Mulya Tinoto”, kemudian Kabupaten Bayuwangi menampilkan kesenian jaranan dengan lakon “Sang Mbau Rekso Alas Purwo”.  

Dari Banyuwangi dilanjutkan dengan penampilan rombongan dari Kabupaten Jember, dan pungkasnya tari jaranan “Turonggo Yakso” dari tuan rumah Trenggalek. Kesemua penampilan dari masing-masing daerah ini sangat menghibur pengunjung yang hadir dan memadati panggung 360 derajad Prigi.

Pertunjukan Spektakuler Guruh

Yang cukup menarik, koreografer Guruh Soekarno Putra menyuguhkan karya spektakuler untuk Kabupaten Trenggalek dalam ajang FKKS yang digelar di Panggung 360 Pantai Prigi, Sabtu (21/10/2017). Putra Sang Proklamator RI, menunjukkan kelasnya sebagai seorang komposer musik dan tari berkelas di negeri ini.

Melalu Festival Kesenian Kawasan Selatan, Guruh menggabungkan beberapa kesenian khas 8 Daerah di Pesisir Selatan Jawa Timur, menjadi sebuah karya yang sangat meriah. Pengunjung festival dibuat terpana dengan penampilan ratusan pelajar Trenggalek yang dibimbing komposer handal ini.

Sengaja dalam karyanya di FKKS ke-13 di Trenggalek Guruh tidak mendatangkan penari-penarinya dari Jakarta. Guruh justru membuat eksperimen dengan melatih ratusan pelajar Trenggalek yang dilatih dan dipoles bak penari profesional.

Yang menarik dalam karya GSP ini, Bupati Trenggalek menyanyikan sebuah lagu “Kala Cinta Menggoda”. Lagu ciptaan Guruh yang sempat popular dibawakan almarhum Chrisye yang diiringi penari latar Ki Naryo.

Tari Celengan yang atraktif oleh para pelajar Trenggalek juga sangat menghibur para pengunjung yang hadir. Terakhir dari karya megah ini dibawakannya tari Dunia Indonesia oleh semua penari yang ada. Tari ini menggambarkan bahwasanya Indonesia Dunia kita dan Indonesia kita mendunia.

FKKS ke-13 di Trenggalek ini digarap Guruh, seolah olah acara sekelas pembukaan Sea Games atau perhelatan Akbar Nasional. “Alhamdulillah anak-anak yang dilatih ini bisa cepat menangkap dan membawakannya dengan baik,” ucapnya, sebagaimana dikutip Pacitanku.com dari laman Humas Setda Trenggalek, Minggu (22/10/2017).

“saya harap karya saya bisa mengilhami Trenggalek dan beberapa daerah di Pesisir Selatan Jawa ini, serta membuat semangat masyarakat disini untuk selalu melestarikan kebudayaan sekaligus mengembangkan budaya ini,”pungkasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Jarianto, mengatakan, FKKS merupakan salah satu cara pemerintah untuk mendorong pertumbuhan daya tarik wisata di kawasan pesisir selatan Jawa Timur, sehingga mampu mengimbangi pertumbuhan wisata di wilayah utara Jatim.

Menurutnya, selama 13 kali digelar, kegiatan FKKS terus mengalami perkembangan, bahkan pihaknya cukup mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Bupati Trenggalek mendatangkan langsung Guruh Soekarno Putra untuk memeriahkan festival tersebut.

Apresiasi juga disampaikan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf usai pembukaan FKKS. Menurutnya wisata budaya melalui pementasan perlu mendapatkan dukungan penuh dan perlu dilakukan pengembangan. “Festival seperti ini memiliki multipayer efek, jadi ada efek ekonominya juga. Kalau ada even seperti ini dan semakin banyak tentu akan mendatangkan turis. Seni dan budaya akan memiliki efek ekonomi yang besar kalau dikelola dengan baik,” katanya.

Untuk mendukung laju pertumbuhan sektor wisata di kawasan selatan Jawa Timur, pemerintah terus berupa untuk melakukan terobosan-terobosan, utmanya menyangkut dengan akses jalan maupun transportasi lainnya. “Akan ada pembangunan infrastruktur yang mempermudah orang datang ke Prigi ini, apalagi ada rencana untuk pembangunan bandara di Kediri,” imbuhnya.

Sementara itu Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak mengaku cukup puas dengan penyelenggaran FKKS pada hari pertama ini, karena seluruh kesenian yang ditampilkan mampu menarik. “Ini luar biasa sekali, para penari tadi (karya GSP) diambil dari para pelajar yang digembleng dengan latihan selama dua bulan siang dan malam. Hasilnya benar-benar diluar dugaan, lebih dari yang dibayangkan,” kata Emil, Minggu (22/10/2017). (RAPP002/Humas Setda Trenggalek)